Kunjungi Masyarakat Petani dan Nelayan

Hadiri Pembukaan MTQ V Kabupaten Anambas, Nurdin Sempatkan Diri Dengar Keluhan Masyarakat
Oleh : Charles Sitompul
Minggu | 18-03-2018 | 16:00 WIB
Nurdin_keluhan.jpg
Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat berdialog dengan nelayan di Kabupaten Kepulauan Anambas (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun menghadiri pembukaan Musabaqoh Tilawtil Quran (MTQ) V Kabupaten Kepulauan Anambas, yang secara resmi dibuka oleh Ketua LPTQ Anambas Wan Zuhendra, Jumat (17/3/2018) malam, Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur.

Dalam kunjungannya ke Anambas, Nurdin meyempatkan diri berkeliling di Pulau Jemaja, Palmatak dan Tarempa, untuk menjemput aspirasi dan berdiskusi dengan masyarakat petadin dan nelayan, terkaiat kondisi dan kebutuhan yang diharapkan masyarakat.

Seperti di Bukit Padi, misalnya, Nurdin tampak menikmati hamparan padi yang tumbuh subur dan siap panen April mendatang. Nurdin paham dengan permasalahan yang dihadapi petani, seperti pupuk bersubsidi dan bibit.

Kadang, kata Nurdin, kebijakan pusat tidak memperhatikan perkembangan di daerah kepulauan. Meski begitu, katanya, hak tersebut bukan untuk dikeluhkan, tapi bersama-sama mencari solusi terbaik agar para petani bisa mendapat keuntungan terbaik dari produksi pertaniannya.

Nurdin juga bertanya tentang hama yang selalu menyerang menjelang panen. "Biasanya burung pipit suka padi seperti ini. Bagaimana di sini?" tanya Nurdin.

"Alhamdulillah di sini burung pipit sedikit Pak. Tidak seperti di Jawa yang banyak," jawab seorang petani.

Petani itu juga menjelaskan, setelah menanam padi menjelang panen biasanya mereka menanam beberapa jenis sayur-sayuran, cabe dan semangka.

Pada kesempatan itu, Nurdin juga memerintahkan Dinas Pertanian untuk secepatnya membuka kios tani. Paling tidak keberadaannya mampu meringankan beban petani di Anambas. Karena perjalanan pupuk, contoh Nurdin sangat panjang dan berpengaruh pada harga. Kadang dari Palembang, atau Jakarta ke Tanjungpinang baru ke Anambas.

"Waktu yang lama dan perjalanan yang panjang akan berpengaruh pada harga," kata Nurdin.

Nurdin meminta agar dinas terkait bergerak cepat membantu meringankan pekerjaan masyarakat. "Berbagai hal yang bisa dibantu melalui dinasnya harus direspon dengan cepat. Pemprov juga akan membantu petani padi berupa alat-alat dan bibit," katanya.

Dengan besarnya potensi pesawahan di Kabupaten Anambas, Nurdin Basirun juga mendorong Anambas bisa menjadi salah satu lumbung padi di Kepri. Selain membantu ketersediaan sembako, ketahanan pangan di daerah perbatasan menjadi kuat. Apalagi kondisi cuaca dan musim berpengaruh pada pasokan sembako ke Anambas.

"Ada program pembangunan pencetakan sejuta hektar sawah seluruh Indonesia. Kita akan kejar itu agar swasembada beras di sini semakin cepat terwujud," kata Nurdin.

Di kawasan pelabuhan Tarempa, Nurdin juga melakukan pertemuan dengan nelayan yang sedang memuat es batu ke kapal. Tampak nelayan mengangkut es dengan jarak yang begitu jauh.

Nudin menyarankan, agar dibuatkan semacam papan seluncur dan diberi bibir di pinggirnya untuk mengalirkan es dari ujung pelabuhan ke kapal nelayan. "Nangkap di mana?" tanya Nurdin pada nelayan.

Juli dan Martius, dua nelayan yang sedang mempersiapkan keberangkatan melaut, mengatakan mereka melakukan tujuh jam pelayaran dari titik awal di pelabuhan. Setelah itu selama lima hari melakukan penangkapan ikan.

"Berapa banyak dibawa pulang? Ikan apa saja?" tanya Nurdin lagi "Sekitar 400 kilogram, Pak. Berbagai macam ikan," jawab Juli.

"Sering jumpa nelayan asing," tanya Nurdin. "Sekarang sudah jarang, Pak," kata mereka.

Nurdin juga menekankan agar bantuan untuk nelayan harus sesuai dengan kebutuhan nelayan tersebut. Bukan sekadar membantu.

Bantuan-bantuan tersebut kemudian dievaluasi dan terus dimonitor pemanfaatannya, apakah meningkatkan kesejahteraan atau tidak. Sehingga makin ke depan bantuan yang diberikan semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Editor: Surya