Nurdin Cek Harga Sembako di Pasar Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 16-03-2018 | 17:50 WIB
nurdin-beli-Bawang.jpg
Gubernur Kepri H. Nurdin Basirun saat mengecek harga sembako di Pasar Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Saat memantau harga Sembako di pasar kota Tanjungpinang, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengimbau, pedagang dan distributor tidak menimbun dan mempermainkan harga kebutuhan pokok. Khususnya, jelang Ramadhan ini.

 

"Jual barang jangan terlalu mahal ya pak, nanti masyarakat kita susah untuk belinya," ujar Nurdin pada salah satu pemilik toko saat melakukan Inspeksi memantau pergerakan harga sembako di Pasar Pelantar II, Tanjungpinang, Jumat (16/3/2018).

Pada peninjauan kali itu, Nurdin juga berinteraksi langsung dengan para pedagang dan bertanya langsung harga-harga kebutuhan pokok yang ada di pasar.

Berdasarkan pantauan di lapangan harga-harga cukup stabil meski beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti harga cabai merah sekarang Rp 60.000/kg,Bawang Putih Rp 26.000/kg, Daging Segar Rp 140.000/kg, Ayam Potong Rp 35.000/kg, Beras Medium Rp 11.000/kg, Beras Premium Rp 13.000/kg serta Beras Premium dikisaran harga Rp 17.000/kg.

"Harga-harga bagaimana pak ada kenaikan?" tanya Nurdin pada seorang pedagang.

"Stabil pak," jawab Deni, seorang pedagang sayur dan bumbu masakan. Namun, lanjut Denu, "cabe rawit sekarang agak mahal karena stok sekarang tinggal sedikit,"sebutnya.

Setelah meninjau pasar sayur-mayur Nurdin bergegas menuju ke salah satu toko distributor beras. Kepada para distributor beras di Pasar Pelantar II Tanjungpinang, Nurdin juga berpesan agar tidak memainkan harga, karena beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat jadi sudah sepatutnya kita tidak boleh mengambil keuntungan yang terlalu besar.

"Stok beras masih aman ya, pasokannya bagai mana lancar tak?"tanya Nurdin kepada salah satu distributor beras. yang dijawab dengan mengatakan, "Iya Aman Pak,"jawab Ahok.

"Jangan mainkan harga beras ya," pesan Nurdin.

Perintah Gubernur itu pun dijawab seorang pedagang beras bernama Ahok, "siap pak, kami juga tidak berani pak, karena harga beras sekarang sudah ada acuan Harga Eceran Tertingginya,” ujarnya.

Hasil obrolan dengan beberapa pedagang Nurdin mendapatkan data bahwa barang kebutuhan pokok di Ibukota Provinsi Kepri berasal dari distributor berbagai daerah. Seperti cabe merah dari Yogyakarta, kentang dan bawang bombay dari Medan, beberapa jenis sayuran dari Padang serta bawang dan beras dari Jakarta.

Nurdin berjanji akan berusaha untuk berkomunikasi dengan Kementerian terkait agar distribusi khususnya beras, Pemerintah Provinsi diberikan kewenangan khusus untuk dapat mengimpor langsung dari negara tetangga beberapa kebutuhan pokok. Jalur distribusi yang pendek tentunya akan menekan harga beras di pasaran sehingga, masyarakat punya kemampuan untuk membeli.

Terkait dengan sayur-mayur agar harganya bisa ditekan, Nurdin yakin petani lokal mampu menyediakan kebutuhan untuk konsumsi untuk masyarakat Kepri namun tentunya perlu pendampingan dan bimbingan dari Dinas terkait agar hal ini bisa terwujud, misalnya dalam penyediaan bibit dan subsidi pupuk.

"Kalau sayur-mayur bahkan cabe, saya yakin petani kita mampu, apalagi dibeberapa tempat tanah di Kepri ini cukup subur,"ujar Nurdin.

Turut ikut dalam Inspeksi itu, Pj.Walikota Tanjungpinang Raja Ariza, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri Burhanuddin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri Abu Bakar.

Selain itu, Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun memborong beberapa kebutuhan pokok seperti beras, minyak, bawang merah, bawang putih, tomat, cabai merah, cabai rawit, sayuran, buah semangka, Tempe, Daging segar, ikan laut saat melakukan Inspeksi memantau pergerakan harga sembako di Pasar Pelantar II, Tanjungpinang, Jumat (16/03/2018).

Selanjutnya, sejumlah bahan sembako dan dapur tersebut, dibagikan kepada masyarakat yang saat itu sedang berbelanja.

"Bawang merah satu kilo ya pak, bawang putih setengah kilo, cabe rawit juga ya pak?" terlihat dan terdengar suara warga yang meminta dibelanjakan oleh Nurdin.

“Iya ibu-ibu ambil saja ya, saya yang bayar semuanya," ujar Nurdin.

Editor: Dardani