Ini Konsep Penataan Teluk Keriting Tanjungpinang yang Menelan Anggaran Rp167 Miliar
Oleh : Ismail
Rabu | 21-02-2018 | 19:02 WIB
penataan-teluk-keriting.jpg
Siteplan penataan kawasan Teluk Keriting sebagai wajah Ibukota Provinsi Kepri (Sumber foto: Dinas Perkim Provinsi Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tahun ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau fokus melaksanakan pembangunan dengan tujuan peningkatan perekonomian di pusat Ibukota Kepri, Tanjungpinang. Salah satu kawasan yang menjadi prioritas pembangunan adalah penataan kawasan Teluk Keriting sebagai wajah Ibukota Provinsi Kepri.

Tak tanggung-tanggung, untuk menata kawasan yang merupakan wajah Kota Tanjungpinang ini, Pemprov Kepri mengonsep penataan tersebut akan dilakukan mulai tahun 2018-2020 dengan menelan anggaran sebesar Rp167,9 miliar.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kepri, Heru Sukmoro, mengungkapkan penataan kawasan tersebut akan dilakukan bertahap. Dimulai tahun ini hingga selesai pada 2020 mendatang. Bertahapnya konsep pembagunan tersebut, mengingat penataan kawasan tersebut memakan alokasi anggaran yang cukup besar.

"Tahun ini kita alokasikan Rp43 miliar melalui APBD," ujarnya.

Heru mengatakan, alokasi anggaran tersebut diperuntukkan sebagai renovasi rumah penduduk sebesar Rp4 miliar. Di mana, pada tahun ini pihaknya akan memperindah 100 unit rumah penduduk agar tampak berwarna-warni dari laut.

Selain itu, untuk merubah kebiasaan warga Teluk Keriting yang mayoritas bermukim di pinggir laut, pihaknya juga akan membangun sanitasi komunal dengan alokasi sebesar Rp1 miliar.

"Berikutnya adalah pembangunan sarana dan prasarana dasar lingkungan senilai Rp26,2 miliar," papar Heru.

Mantan Kepala Dinas PU ini juga menambahkan, konsep penataan kawasan Teluk Keriting ini bertujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai salah ikon pariwisata di Ibukota Provinsi Kepri. Sehingga, dapat menarik perhatian para wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Tanjungpinang. Dengan demikian, perekonomian Kota Tanjungpinang, khususnya warga setempat dapat meningkat.

"Sesuai dengan perminta Pak Gubernur. Di mana, konsep pembangunan kita bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

"Khusus untuk kegiatan di 2018 ini, tinggal menunggu proses lelang. Rencana kegiatan tersebut sudah ditayangkan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Artinya tinggal menunggu jadwal lelang," tambahnya lagi.

Selain memmbangun sarana prasarana yang dipaparkan di atas, dalam penataan tersebut nantinya juga akan dibangun pelantar rakyat, dermaga rakyat, gerbang masuk kawasan, balai pertemuan, penerangan lampu jalan serta lampu hias, serta pengadaan lahan.

Selain itu juga, taman di atas laut, Plaza, Pasar Rakyat, Museum, Sanggar Seni, Puskesmas, Pasar Seni, Stadion mini, pusat olahraga tradisional.

Editor: Udin