Maju Mundur Negara Tergantung ASN, Menpan-RB Tuntut 4,3 Juta ASN Produktif
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 28-11-2017 | 19:04 WIB
Asman-Abnur-ke-kepri.jpg
Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun memberikan cendramata kepada Menpan-RB, Asman Abnur (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (Menpan-RB), Asman Abnur, menegaskan bahwa ASN adalah yang paling bertanggung jawab atas maju atau mundurnya negara Indonesia.

"Oleh sebab itu, ASN dituntut harus selalu kreatif, inovatif serta produktif serta memiliki daya saing yang tinggi untuk lebih memajukan negara ini terhadap negara-negara asing," kata Asman Abnur, saat menjadi keynote speaker dalam seminar transformasi manajemen PNS pasca pelaksanaan UU nomor 5 tahun 2014 dan UU nomor 23 tahun 2014 serta penerapan PP nomor 18 tahun 2016 dan PP nomor 11 tahun 2017 di hotel Aston KM 11 Tanjungpinang, Selasa (28/11).



Dijelaskanya melalui rilis, saat ini Indonesia memiliki 4,3 juta pegawai di Indonesia. Mereka inilah orang-orang yang paling bertanggung jawab terhadap administrasi dan birokrasi bangsa Indonesia.

"Makanya pegawai jangan kerja hanya alakadarnya saja, tapi harus terus melakukan perubahan, melakukan reformasi untuk selalu menuju ke arah yang lebih baik," ujar Asman.

Untuk menuju ASN yang baik menurut Asman ada dua hal yang perlu diperbaiki, yakni perbaikan sistem reformasi birokrasi serta terapkan sistem elektronik seperti e-goverment dan sebagainya.

"Hakekat reformasi birokrasi adalah untuk menyadarkan pegawai agar tidak terjebak dalam pekerjaan yang itu-itu saja. Sehingga menjadi tidak kreatif, pasif dan jauh dari produktif. Kita mau seluruh ASN kita aktif dan produktif kalau mau negara kita ini maju dan berkembang," ujar Asman.

Adapun menyangkut sistem elektronik merupakan program yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan sudah merupakan sebuah keharusan.

"Sistem elektronik ini membuat semuanya lebih transparan dan mudah. Makanya, Presiden berpesan kepada saya saat saya baru dilantik agar melakukan reformasi birokrasi dan melakukan sistem elektronik di kantor," jelas Asman.



Dan pada akhirnya, Asman hanya mengingatkan agar para pegawai lebih bertanggung jawab dengan statusnya sebagai ASN serta menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun, yang juga menjadi keynote speaker pada kesempatan ini mengingatkan bahwa para pegawai adalah ibarat ABK dalam sebuah pelayaran. Oleh sebab itu keberadaan ABK tidak boleh justru hanya menjadi beban dalam pelayaran, namun harus punya sumbangsih untuk menjaga agar kapal bisa berlayar dengan baik dan selamat sampai tujuan.

"Saya hanya mengingatkan bahwa pegawai itu pelayan. Sebagai pelayan maka harus melayani yang dilayani dengan baik dan tulus. Jika masih ada komplain dari yang dilayani, maka segera instrospeksi dan perbaiki sistem kerja kita," kata Nurdin.

Gubernur juga mengingatkan agar para pegawai di lingkungan Pemprov Kepri bekerja penuh dedikasi dan kreasi. Keberadaan Kepri sebagai garda terdepan Indonesia dan berada di posisi yang strategis merupakan anugerah, maka akan sangat disayangkan jika anugerah ini tidak termanfaatkan dengan maksimal.

"Mari kita undang investor sebanyak-banyaknya ke Kepri. Kalaupun saat ini Kepri sedang mengalami penurunan ekonomi, jangan lantas kita jadi patah semangat dan pasrah. Mari kita lakukan terobosan-terobosan untuk bangkit dan memperbaiki keterpurukan ini," kata Nurdin.



Hadir pada kesempatan ini Staff Ahli Bidang Otonomi Daerah Kemendagri RI, Suhajar Diantoro, yang juga mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kepri. Pada kesempatan ini Suhajar juga ditampuk menjadi narasumber di seminar sehari ini.

Di samping itu hadir juga Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, Sekdako Tanjungpinang Riono, sejumlah pejabat eselon II dan III Pemprov Kepri dan para undangan lainnya.

Editor: Udin