Triwulan III 2017, Industri Manufaktur Kepri Semakin Membaik
Oleh : Ismail
Kamis | 02-11-2017 | 08:50 WIB
Panusunan-Siregar.gif
Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Industri manufaktur Provinsi Kepri dua triwulan terakhir 2017 sempat memburuk. Namun akhirnya, pada triwulan ke-3 ini kembali menunjukkan tanda pemulihan yang cukup baik.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil triwulan III 2017 naik sebesar 6,02 persen, dibandingkan triwulan II 2017. Capaian tersebut tentunya berada di atas pertumbuhan nasional yang tumbuh positif sebesar 0,66 persen.

Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar menyebut, industri bidang manufaktur yang pada triwulan sebelumnya 'babak belur' sudah menunjukkan sinyal perbaikan. Hal tersebut terbukti dari perbandingan triwulan yang sama pada tahun 2016 lalu.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil triwulan III 2017 dibandingkan triwulan III 2016 menunjukkan kenaikan sebesar 19,68 persen. Capaian ini juga berada di atas pertumbuhan secara nasional yang tumbuh positif sebesar 5,34 persen.

"Jadi, memang ini yang kita harapkan. Sudah mulai ada sinyal recovery atau penyembuhan," katanya kepada awak media di Kantor BPS Kepri, Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang, Rabu (1/11/2017).

Menurut Panusunan, tren kenaikan tersebut menunjukan bahwa industri manufaktur Kepri sudah dalam langkah performa yang lebih bagus dari tahun lalu. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya mengalami keterpurukan, akan perlahan bangkit seperti semula.

"Kita harapkan, ini akan terus meningkat agar perekonomian Kepri juga turut tumbuh dari keterpurukan," ujarnya.

Lebih jauh Panusunan menerangkan, jenis industri yang termasuk tiga besar pertumbuhan tertinggi pada Triwulan III 2017 ini mencakup, Industri Furnitur yang naik sebesar 32,83 persen, Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia naik sebesar 15,55 persen dan Industri Minuman naik sebesar 4,69 persen.

Sementara, industri yang mengalami penurunan di kurun waktu yang sama yakni, Industri Alat Angkutan Lainnya turun sebesar 36,36 persen, Industri Pengolahan Lainnya turun sebesar 25 persen dan Industri Pakaian Jadi turun sebesar 24,31 persen.

Untuk diketahui, sektor industri manufaktur sangat berperan penting dalam perekonomian nasional. Terbukti dari kontribusi sektor ini yang memberikan nilai tambah terbesar di antara sektor ekonomi lainnya. Berdasarkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) menurut harga berlaku, pada tahun 2016 kontribusi sektor industri manufaktur terhadap perekonomian mencapai 20,51 persen. Sedangkan di Provinsi Kepulauan Riau, kontribusi industri manufaktur mencapai 37,33 persen.

Editor: Udin