Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Survei Radar Media Nasional

Fahri Hamzah dan Fadli Zon Kendalikan Opini di Media Nasional
Oleh : Irawan
Jum\'at | 27-10-2017 | 11:02 WIB
fahri-dan-fadli.gif Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Radar Media Nasional (RADIAN), lembaga yang memantau percakapan di media online (medsos), mencatat kalau DPR menguasai pemberitaan sepanjang bulan Oktober 2017 ini. Bahkan, tokoh dan isu yang diproduksi Istana Negara, KPK dan Polri tenggelam oleh hiruk pikuk politisi di Senayan.

Temuan lainnya, Partai Golkar dan Setya Novanto masih terindeks sebagai isu yang paling tinggi karena beririsan dengan isu lain seperti kasus dugaan korupsi e-KTP. Wacana Perppu Ormas yang kini sudah disahkan menjadi UU Ormas turut menyumbang traffic berita.

Polemik penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh US Custom & Border menjadi isu independen dan tidak terkait dengan isu lainnya. Di sisi lain, Jaksa Agung HM Prasetyo bersama dengan Kapolri Tito Pol. Karnavian masuk radar mesin salah satunya karena polemik Densus Tipikor.

Selain hal-hal diatas, Anies Baswedan masuk radar karena indeks berita pelantikanya yang tinggi, hingga pidato 'Pribumi' yang menjadi kontroversial. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah turut masuk dalam polemik panas isu tersebut dan terpantau sempat menjadi trending di media sosial.

Dari sisi jumlah peliputan media, Wakil Ketua DPR dari Partai Gerinda, Fadli Zon berada di posisi paling tinggi. Namun dari sisi trending pemberitaan yang menyebar melalui media sosial, Fahri Hamzah kembali menciptakan 'arus' dan 'trigger' opini.

Pemberitaan dikumpulkan dari sebanyak 1340 media online berbahasa Indonesia sepanjang 25 September - 25 Oktober 2017. Jumlah pemberitaan mencapai 13811 hanya dalam satu bulan saja.

Jumlah ini sudah dipilih secara otomatis dimana pengulangan dengan frase yang sama tidak dihitung. Dalam riset ini didapatkan data bahwa isu-isu aktual yang diberitakan media, secara langsung telah membentuk wajah Indonesia dalam berita.

Pemantauan media sepanjang tahun 2017, kemudian berlanjut pada tahun 2018 menjadi basis bagi individu maupun partai politik untuk melihat sejauh mana hubungan yang terjalin dengan media saat memasuki tahun politik.

Seperti diketahui, liputan media di Indonesia didominasi keberadaan media online yang kemudian menggunakan 'enabler' berupa media sosial. Hampir semua media konvensional pun saat ini menggunakan media online sebagai 'secondary channel'.

"Bagi politisi dan parpol, kedekatan dengan media yang tampak berupa liputan dan sentimen harus dicermati dari sekarang, sebagai pijakan strategi menuju 2019," jelas Samuel Wiman Napitupulu selaku periset senior RADIAN.

RADIAN adalah sebuah lembaga riset digital dengan menggunakan mesin Cyber Incident Response Digital Imaginary Analysis (CiRDiA) yang berbasis pada otomatisasi hasil scraping data di ruang siber, serta ditunjang dengan proses pemindaian digital secara manual (handmade).

Sepanjang 2017 RADIAN telah melakukan analisis dalam linimasa pemberitaan media selama bulan dan akan secara berkala mengeluarkan hasil pemantauan.

Editor: Surya