Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Honorer Kantor Camat Sagulung Ini Tertipu Kupon Undian Berhadiah Mobil
Oleh : Yosri Nofriadi
Selasa | 24-10-2017 | 14:14 WIB
Kapolsek-Batuaji-new1.gif Honda-Batam
Kapolsek Batuaji Kompol Sujoko. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sudah berulang kali diingatkan, namun masih saja ada yang menjadi korban penipuan yang bermodus memenangkan kupon hadiah undian. Kali ini dialami Riswandani (24) warga Perumahan Griya Permata, Kecamatan Sagulung.

Riswandani mendapatkan kupon undian berhadiah mobil Toyota Avansa dari susu kemasan yang dibelinya di Pasar Aviari, Kecamatan Batuaji Senin (23/10/2017) lalu. Riswandani yang bekerja sebagai honorer di kantor Camat Sagulung tersebut awalnya memang tidak percaya dengan undian mobil Avanza tersebut. Namun di dalam kotak kemasan ditemukan nomor telepon atas nama Wawan Purnama.

Karena merasa penasaran, Riswandani mencoba menghubungi nomor yang tertera di kupon kertas undian itu. Setelah dihubungi korban langsung menuruti permintaan pelaku penipuan untuk mentrasfer uang untuk biaya administrasi ke rekening bank BRI atas nama 44370112031537 Wawan Purnama.

"Uang yang saya transfer Rp 4,5 juta. Uang itu katanya untuk biaya administrasi pencarian undian itu," ujar Riswandani, Selasa (24/10/2017) saat melapor di Polsek Batuaji.

Usai transfer Riswandani baru sadar kalau sudah diperdaya pelaku penipuan bermodus kupon memenangkan itu. Korban mencoba menghubungi nomor itu lagi namun nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. "Sudah berulang kali saya hubungi nomornya tak aktif lagi. Padahal uang itu tabungan saya," ujarnya lagi.

Riswandani yang tidak terima dengan kejadian tersebut melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Batuaji. Dia berharap polisi bisa menemukan siapa pelaku penipuan itu, agar tidak ada lagi korban yang bernasib sama seperti yang diamalaminya.

"Semoga pelakunya cepat tertangkap dan yang paling penting uang saya bisa kembali," harapnya.

Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko mengatakan, sudah banyak yang melaporkan kejadian seperti itu ke polisi. Baik penipuan bermodus pesan singkat maupun belanja online di media sosial.

"Ada juga korban yang menanyakan terlebih dahulu kepada kita terkait kebenaran undian yang mereka terima. Setelah dijelaskan kalau itu penipuan, mereka malah tidak percaya kepada kita," ujar Sujoko.

Sujoko mengaku, kesulitan mengungkap penipuan tersebut. Pasalnya, para pelaku berada di luar Batam. "Laporan kasus yang lain juga banyak yang masuk. Setiap hari ada saja kejadian. Tapi perlahan-lahan kita akan selesaikan," ujar Sujoko lagi.

Untuk itu, Sujoko kembali menghimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap segala sesuatu yang berbau undian berhadiah. Saat ini, lanjut Sujoko memang banyak pelaku kejahatan memanfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan pribadi. Jika korban dinyatakan menang sebuah undian yang tidak pernah diikuti, sebaiknya dilakukan kroscek ulang. Saat ini, pelaku terus melancarkan aksinya dengan modus-modus baru.

"Jangan mudah percaya apalagi sampai minta uang segala. Lebih baik di cek dulu kebenaranya. Ada juga penipu yang mengatakan anak korban sakit dan minta transfer uang untuk biaya berobat. Intinya mereka hanya ingin memperoleh keuntungan," pungkasnya.

Editor: Yudha