Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sempat Dihadang Ibu-ibu, 17 Rumah di Tanjunguma Akhirnya Berhasil Dirobohkan
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 24-10-2017 | 13:14 WIB
Imam-Tohari1.gif Honda-Batam
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kabid Trantibum) Satpol PP Kota Batam, Imam Tohari. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meski sempat mendapat perlawanan, upaya penggusuran lahan 3 hektar milik PT Wira Nata Tamtama di Bukit Timur Tanjunguma akhirnya berhasil dilakukan pada Selasa (24/10/2017).

Alat berat berhasil masuk dan merobohkan rumah warga setelah adanya pendekatan yang dilakukan pihak perusahaan.

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kabid Trantibum) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam, Imam Tohari mengatakan, penggusuran kali ini hanya dilakukan pada 17 rumah yang masih berdiri di lahan peruntukannya untuk pembangunan gardu PLN.

"Yang tersisa hanya 17 rumah. Sebab ada juga warga yang sudah diganti rugi, merobohkan rumahnya sendiri," ungkap Imam.

Dijelaskan, dari 17 rumah tersebut, 10 diantaranya sudah mendapst ganti rugi, namun rumahnya belum dibongkar. Sementara 7 rumah lainnya masih bertahan dan tidak mau menerima ganti rugi. Untuk penggusuran lanjutan yang dilakukan itu, merupakan kegiatan akhir dari pendekatan yang dilakukan perusahaan.

"Setelah pendekatan dilakukan perusahaan, sisa tujuh rumah lagi yang tidak mau menerima ganti rugi terpaksa harus dirobohkan," tambahnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang belum diganti rugi, tinggal nanti bagaimana pendekatan yang dilakukan pada perusahaan.

"Di sini bukan berarti perusahaan lepas tangan. Perusahaan mau ganti rugi tapi mereka yang bersikeras tidak mau. Kedepannya tergantung bagaimana pendekatan dari mereka kepada perusahaan," pungkas Imam.

Sebelumnya, penggusuran di lahan PT Wira Nata Tamtama, kawasan Bukit Timur Tanjunguma kembali dilakukan, Selasa (24/10/2017).

Pantauan di lokasi, kegiatan yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, masih mendapat sedikit perlawanan dari masyarakat. Bahkan, ibu-ibu sempat menaiki alat berat agar tidak bergerak merobohkan rumah mereka.

Editor: Yudha