Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menhan AS Minta Maaf atas Penolakan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Oleh : Redaksi
Selasa | 24-10-2017 | 10:38 WIB
menhan-AS-dan-Indonesia.gif Honda-Batam
menyampaikan permintaan maaf (Sumber foto: BBC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pertahanan AS menyampaikan permohonan maaf atas insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat hendak terbang ke Amerika.

Permohonan maaf itu disampaikan Menhan AS James Mattis kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu, Senin (23/10) siang, secara khusus di Clark, Filipina, sebelum ia bertemu para Menhan ASEAN yang sedang melakukan pertemuan tahunan.

Gatot mendapat pemberitahuan tak bisa masuk ke AS pada Sabtu (21/10/2017), ketika akan terbang untuk menghadiri acara yang diselenggarakan pejabat militer AS.

Tak ada penjelasan rinci soal penolakan terhadap Gatot, namun kedutaan AS di Jakarta, hari Minggu (22/10), menyatakan tidak ada masalah dan Jenderal Gatot bisa terbang ke AS.

Meski persoalan dinyatakan sudah selesai, Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayor Jenderal Wiyarto, mengatakan bahwa Gatot saat ini masih berada di Jakarta. "Masih di Indonesia, belum berangkat," ujar Wiyarto.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pemerintah Indonesia menganggap permintaan maaf Amerika Serikat tidak cukup untuk menyelesaikan insiden pencekalan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Retno berkata, AS harus menjelaskan duduk perkara tersebut secara rinci. "Yang kami tetap minta adalah penjelasan mengapa hal ini bisa terjadi," kata Retno, Senin (23/10).

Menlu Retno Marsudi menegaskan AS belum cukup meminta maaf dan harus menjelaskan duduk perkara penolakan Jenderal Gatot Nurmantyo (Sumber foto: BBC Indonesia)

Retno menyatakan hal itu usai bertemu Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Erin Elizabeth McKee pagi tadi. Mckee datang untuk menjelaskan pencekalan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Masalah ini sangat penting dan kami mencoba terus meminta dengan tegas agar AS segera memberi penjelasan," ujar Retno.

Sejak hari Minggu kemarin, Retno mengaku telah berkoordinasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono.

Usai pertemuan singkat dengan Retno, Erin kembali mengungkapkan permintaan maaf pemerintah AS terhadap insiden yang menunda keberangkatan Gatot ke Washington DC, Sabtu lalu.

"Kami sangat menyesalkan ketidaknyamanan akibat insiden tersebut dan kami meminta maaf. Saya sampaikan maaf kepada Menlu Retno," ujar Mckee kepada pers.

Selama ini Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah beberapa kali berkunjung ke AS tanpa ada masalah (Sumber foto: BBC Indonesia)

Mckee menuturkan, Kedutaan Besar AS bertemu Retno untuk mengafirmasi hubungan bilateral AS dan Indonesia yang sangat strategis. Menurutnya, hubungan kedua negara sangat vital, dari sektor perekonomian hingga keamanan.

Adapun, Mckee menyatakan pihaknya telah menyelesaikan persoalan pencekalan terhadap Gatot. "Jenderal Gatot dapat berangkat, tidak ada hambatan lagi, dan AS akan menyambut keikutsertaannya di konferensi yang digagas Jenderal Joseph Dunford," ujarnya.

Setelah bertemu Retno, Mckee akan memastikan lembaganya memfasilitasi komunikasi antara Gatot dan Dunford.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Udin