Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nurdin Ajak Politisi di Kepri Berpolitik Santun Tanpa Sikut-sikutan
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 23-10-2017 | 16:02 WIB
Gub-kelas-politik1.gif Honda-Batam
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengisi Kelas Politik Cerdas Berintegritas. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur H Nurdin Basirun menyampaikan saat ini generasi penerus bangsa tidak lagi harus mengangkat senjata untuk demi kemerdekaan. Kini, saatnya bersama-sama mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Agar cita-cita menjadikan Indonesia sejahtera semakin cepat terwujud.

"Marilah kemerdekaan yang sudah diraih ini kita wujudkan dengan pembangunan. Wawasan kebangsan selalu kita tamankan dalam diri masing-masing agar rasa nasionalisme kepada Tanah Air semakin kuat," kata Nurdin saat mengisi Kelas Politik Cerdas Berintegritas Provinsi Kepulauan Riau Program Dukungan Pembentukan Integritas Bagi Masyarakat Politik di Hotel PIH, Kota Batam, Senin (23/10/2017).

Nurdin berpesan kepada peserta kelas ini hendaklah selalu memegang teguh ideologi bangsa, sehingga NKRI tetap utuh dan kuat dari goncangan isu-isu yang menerpa saat ini. Pancasila yang terdiri dari 5 sila hendaklah diamalkan dan menjadi dasar bagi generasi penerus untuk berpolitik sehingga sukses menjadi pemimpin ke depannya.

"Kita ingin semuanya menjadi lebih baik. Berubah ke arah yang semakin baik," kata Nurdin.

Nurdin berharap hasil dari kelas politik ini bisa mewujudkan diri bisa berpolitik santun tanpa menyikut satu dengan yang lain dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Apalagi kini, Presiden Joko Widodo sudah menggerakkan dengan semangat kerja, kerja dan kerja.

Tampak hadir pada kesempatan itu, Staf Deputi Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alfirahman Waluyo, Kepala Badan Kesbangpol Kepri Syafrisalisman, Staf Ahli Gubernur Samsuardi, Anggota DPRD Kepri Sahat Sianturi, dan Pengamat Politik Zamzami A Karim.

Alfirahman Waluyo menyampaikan saat ini total 32 persen Narapidana yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berasal dari politisi. Karena itu, program -program pencegahan korupsi di sektor politik menjadi perhatian terbesar dan mendesak untuk disosialisasikan.

"Sejak tahun 2012 sudah dilakukan beberapa terobosan sistem dengan membuat program pemilu berintegritas, pilkada berintegritas, sistem parlemen akan tetapi hasil yang dicapai kurang maksimal karena ada parpol menyajikan menu negatif yang diserap oleh masyarakat," kata Alfirahman.

Tahun 2016 unit Politik KPK kata Alfirahman, sudah membuat suatu program berintegritas dengan 12 DPP partai politik terkait 4 hal yaitu perbaikan tata kelola sistem parpol, perbaikan tata kelola kaderisasi, perbaikan tata kelola rekruitmen dan perbaikan tata kelola keuangan.

"Kelas Politik Cerdas Berintegritas diharapkan mampu mengembalikan sistem politiknkearah yang ideal dan menjadi lokomotif perubahan bangsa yang anti korupsi," kata dia.

Editor: Yudha