Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KKP dan DLH Kota Batam Bersihkan Sampah di Pantai Payung Nongsa
Oleh : Hadli
Sabtu | 21-10-2017 | 15:02 WIB
Bersihkan-sampah-nongsa.gif Honda-Batam
KKP dan DLH Kota Batam bersihkan sampah di Pantai Payung Batubesar. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam mengajak langsung masyarakat Pantai Payung, Batu Besar, Batam meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dari sampah.

Langkah ini ditempuh, sebab KKP menilai wilayah pesisir dan laut saat ini telah mengalami ancaman serius akibat dari aktivitas manusia, pembangunan dan industrial.

"Karena itu diperlukan upaya bersama seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan pengendalian sampah di lingkungan. Terutama di sekitar laut dan pesisir pantai," kata Agus Darmawan, Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjend) Pengelolaan Ruang Laut KKP di lokasi, Sabtu (21/10/2017).

Agus menyampaikan, gerakan bersih pantai dan laut yang tengah digalakkan sebagai bagian dari kampanye Gerakan Cinta Laut atau yang biasa disebut Gita Laut.

Dengan sosialisasi sekaligus mengajak masyatakat membersihkan oantai dan laut daera pesisir akan lebih bersih, ikan-ikan sehat dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Agus menjelaskan pencemaran tidak hanya terjadi di wilaya pesisir dan laut di Batam. Tapi juga dari daerah lain. Bahkan negara tetangga.

"Kondisi ini membuat Kota Batam mengalami dampak negatif aliran sampah dari negara tetangga," ujar dia.

Selain itu, Agus menyatakan di perairan Batam juga sering terjadi pencemaran akibat tumpahan minyak dari kapal komersil dan non komersil. Menurutnya, hal itu menjadikan Kota Batam rentan akan kerusakan lingkungan.

"Tanpa kita sadari kualitas sumberdaya pesisir dan laut semakin menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan, karena banyaknya sampah dari pencemaran tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Dendi Purnomo mengakui jika saat ini kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih sangatkurang.

"Dari penilaian tim Adipura, kebersihan di perkampungan hanya memperoleh nilai 45 persen. Ini dikarenakan masih banyak yang membuang sampah dipantai, salah satunya di Tanjunguma," ungkapnya.

Dendi memaparkan salah satu program DLH adalah melaksanakan gotong royong secara rutin setiap bulan di tingkat Kecamatan. Untuk tingkat kelurahan dilakukan seminggu sekali.

Pantai Nongsa, kata Dendi sudah menjadi langganan terdamparnya limbah dari kapal-kapal yang melintas yang mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dari limbah B3 setiap tahunnya. Kondisi itu terjadi pada saat musim utara dan timur.

"Pernah juga terjadi di Tiban Mentarau. Kalau kita mengetahuinya, kita langsung berkoordinasi dengan KKP," ungkap Dendi.

Editor: Yudha