Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akhirnya, Direktur PT Growa Indonesia Penuhi Panggilan Kejari Lingga
Oleh : Nurjali
Rabu | 04-10-2017 | 11:50 WIB
Direktur-PT-Growa-Indonesia.jpg Honda-Batam
Direktur PT Growa Indonesia, Arifin memenuhi panggilan Kejari Lingga untuk menjelaskan persoalan dana yang diduga digelapkan Kades dan Tim DKTM Tanjung Irat. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Direktur PT Growa Indonesia akhirnya datang untuk memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lingga untuk menjelaskan persoalan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) Desa Tanjung Irat, yang sudah dicairkan oleh pihak perusahaan, namun tidak direalisasikan oleh Kepala Desa dan Tim DKTM.

Direktur PT Growa Indonesia, Arifin sesaat sebelum masuk ke Kantor Kejari Lingga mengatakan dirinya hari ini memenuhi panggilan jaksa, setelah semalam sempat tertunda karna jaksa penyidik sedang melakukan pemeriksaan kasus lain.

"Kita penuhi panggilan jaksa untuk memberikan konfirmasi, semalam jaksa penyidik sedang ada pemeriksaan kasus lain jadi ditunda hari ini (Selasa)," kata Arifin, saat ditemui BATAMTODAY.COM, Selasa (3/10/17).

Dirinya belum mau berbicara banyak mengenai proses pencairan Dana DKTM ini, dan berjanji akan memberikan keterangan pers setelah memberikan konfirmasi ke jaksa. "Nanti setelah kita sampaikan keterangan ke jaksa, kita akan ketemu teman-teman wartawan," sebutnya.

Meski begitu, Arifin sempat menjelaskan bahwa seluruh Dana DKTM yang diminta oleh pihak Desa Tanjung Irat sudah diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Tim DKTM dan Kepala Desa. Namun mengenai teknis di lapangan hingga pengerjaan pemasangan lampu ke rumah-rumah warga itu di luar dari pemantauannya.

"Kalau uang sudah kita cairkan semua dan kita juga selalu pantau untuk memastikan pemasangan tersebut, tetapi kalau ada persoalan di internal Kades dan Tim DKTM itu kita boleh ikut campur," kata dia.

Sebelumnya, manajemen PT Growa Indonesia memenuhi panggilan jaksa untuk memberikan konfirmasi terkait Dana DKTM yang kini menjadi masalah di Desa Tanjung Irat karna diduga digelapkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggun jawab di desa tersebut.

Dampaknya, masyarakat yang saat ini seharusnya mendapatkan penerangan malah harus menunggu bertahun lamanya.

Editor: Gokli