Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejari Lingga Kembali Panggil Beberapa Perangkat Desa Tanjung Irat terkait Dana DKTM
Oleh : Nur Jali
Senin | 02-10-2017 | 19:02 WIB
jasmin_lingga1.jpg Honda-Batam
Ketua Tim DKTM Jasmin (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Hari ini Kejaksaan Negeri (Kejari) Lingga kembali memanggil beberapa perangkat Desa Tanjung Irat, mulai dari Kepala Desa dan beberapa perangkat desa lainnya serta ketua tim DKTM.

Beberapa orang yang dipanggil tersebut diduga menerima aliran Dana DKTM (Dana Kompensasi untuk Masyarakat) yang dicairkan oleh pihak perusahaan, Senin (2/10/17).

Ketua Tim DKTM Jasmin saat diwawancarai wartawan beberapa waktu yang lalu saat dirinya memenuhi pemanggilan jaksa, mengatakan seluruh tim yang tergabung dalam tim DKTM serta beberapa perangkat Desa lainnya menerima uang dari DKTM tersebut. Namun nilainya berpariasi, mulai dari dua juta sampai belasan dan puluh juta.

"Semua dapat, karna disitu ada operasional kita juga ada yang satu setengah, ada yang lebih belasan atau puluhan jutalah," kata Jasmin yang enggan menyebutkan jumlah detailnya.

Sebagian dana DKTM tersbut menurutnya selain digunakan untuk dibagi-bagikan kepada tim DKTM, ada juga yang digunakan untuk operasional selama mengurus proposal tersebut untuk menemui Dinas Pertambangan Provinsi dan menemui piha perusahaan.

Dari sumber yang diterima BATAMTODAY dilapangan, hari ini seharusnya dijadwalkan juga untuk pemanggilan Direktur dari PT. Growa Indonesia tersebut. Namun karna salah satu jaksa penyidik sedang melakukan persidangan di Kota Tanjungpinang, sehingga pemanggilan tersebut ditunda untuk beberapa waktu.

Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) senilau Rp 540 juta tersebut seharusnya digunakan untuk pemasangan penerangan listrik, di beberapa rumah masyarakat di Desa Tanjung Irat. Namun hampir setahun lebih lamanya dana DKTM tersebut tak kunjung digunakan untuk pemasangan lampu di rumah-rumah warga di Desa Tanjungirat Kecamatan Singkep Barat.

"Sampai hari ini hanya beberapa rumah saja yang hidup, yang lainnya kami pasrah saja entah kapan menyalanya," sebut salah satu warga Cukas saat di konfirmasi.

Editor: Surya