Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wilayah Tanjungpinggir akan Disulap Jadi Tempat Seni dan Resort
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 28-09-2017 | 10:38 WIB
Purba-Robert.jpg Honda-Batam
Deputi Bidang Pengusahaan Sarana lainnya BP Batam, Purba Robert M. Sianipar. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Penguasahaan (BP) Batam berencana menyulap wilayah Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang menjadi kawasan yang memiliki daya tarik wisatawan. Tentu kawasan tersebut akan dirancang menjadi ikon Batam.

Deputi Bidang Pengusahaan Sarana lainnya BP Batam, Purba Robert M. Sianipar mengatakan, Batam harus memiliki ikon yang menggambarkan Kota Batam. Tanjungpinggir direncanakan akan dibuat kawasan Seni dan Resort.

"Indonesia sangat kaya dengan seni, tetapi Batam sendiri belum punya tempat bagi para seniman. Nah, kami rencana akan buat wilayah Tanjungpinggir menjadi kawasan seni budaya dalam memberikan karya-karya seni," ujar Purba kemarin.

Bahkan kata dia, BP Batam sudah berencana mengundang seniman pemahat, Nyoman Nuarta yang pernah membuat patung garuda di Wisma Kencana, Bali.

"Harus ada ikon di Batam yang juga dijadikan tempat seni. Negara tetangga Singapura itu ada. Jadi nanti akan dikombinasikan tempat seni dan resort oleh Pak Nyoman," katanya.

Namun demikian, saat ini permasalahanya sebagian pemilik lahan Tanjungpinggir dikuasai oleh PT Persero Batam. Di mana lahan itu diberikan atas dasar Penyartaan Modal Pemerintah (PMP) kepada Persero.

Ia mengaku sudah menjalin kerja sama dengan pihak Persero. Karena pada dasarnya Persero sempat akan mengembangkan kawasan tersebut dan telah berkerjasama dengan beberapa Bank.

Namun, rencana pengembangan kawasan Tanjungpinggir oleh Persero dengan beberapa Bank tidak berhasil atau gagal.

"Ini yang kami coba selesaikan, kami siap untuk berkerjasama dengan Persero. Tetapi di satu sisi kami harus mengikut perencanaan awal. Ada mintra (Bank) yang lama terikat perjanjian dengan Persero," ungkapnya.

Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan, proyek pengembangan Tanjungpinggir akan berjalan cukup lama, 2-3 tahun ke depan. Sebelum masuk tahap lelang dengan jalan kerja sama pihak swasta, permasalahan lahan dengan Persero harus diselesaikan.

"Pengembangan Tanjungpinggir tetap mejalin kerja sama dengan pihak swasta, mekanismenya tetap melalui lelang. Tetapi Pak Nyoman sudah siap dalam konsepnya," pungkasnya.

Editor: Gokli