Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Batam Hanya Tumbuh 1 Persen, Kemenko Perekonomian Masih Asik Belanja Masalah
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 19-09-2017 | 09:02 WIB
jadi_rajagukguk.jpg Honda-Batam
Ketua Kadin Kota Batam, Jadi Rajagukguk saat menghadiri sosialisasi kebijakan yang digelar Kemenko Perekonomian RI di Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pada saat pertumbuhan ekonomi sudah berada di 'titik nadir', yaitu 1 persen, Kemenko Parekonomian RI rupanya masih asik belanja masalah saja ke Batam.

Itulah yang dilakukan Kemenko Perekonomiaan saat sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Hotel Best Western Batam, Senin (18/9/2017).

"Perpresnya sendiri sudah diumumkan pada 31 Agustus 2017 lalu," ujar Ketua Kadin Kota Batam, Jadi Rajagukguk yang hadir dalam sosialisasi itu.

Nantinya, lanjut Jadi Rajagukguk, pemerintah akan merevisi peraturan yang akan mengintegrasikan izin memulai usaha di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) maupun daerah menjadi satu dengan pelayanan izin pelaksanaan berusaha atau investasi.

"Pemerintah juga akan mengecek semua rencana investasi yang belum selesai izinnya. Dan Satgas yang dibentuk akan langsung bekerja mengawal dan menyelesaikan hambatan perizinan dalam pelaksanaan berusaha," paparnya.

Perumusan Perpres tersebut dilatarbelakangi indikator yang menunjukkan kinerja realisasi investasi yang meski tumbuh tetapi masih di bawah target yang ditetapkan, seperti investasi dunia kepada Indonesia yang masih rendah

Waktu proses penyelesaian perizinan berusaha juga masih beragam. Beberapa kegiatan usaha dapat diselesaikan di bawah satu tahun, namun kegiatan usaha lainnya masih memerlukan waktu dua tahun bahkan lebih lama.

Sayangnya, ungkap Ketua Kadin Kota Batam itu, kehadiran Tim Kemenko Perekonomian di Batam itu hanya untuk 'belanja masalah'. Padahal, pertumbuhan ekonomi Batam sudah nyaris menyentuh titik nol. "Saya sendiri sempat marah dalam forum," tegasnya.

Kemarahan Jadi Rajagukguk bukan tanpa alasan. Pasalnya, di saat ekonomi Batam sudah nyaris kolaps, Kemenko Perekomian masih asik belanja masalah saja.

Padahal, Kadin Batam sudah sejak tahun lalu memberikan informasi dan hasil kajian mengenai permasalahan investasi dan bisnis di Batam. "Batam jangan dikorbankan akibat ketidaktahuan dan ketidakpahaman Menko Darmin," pungkasnya.

Editor: Dardani