Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerak Jalan 45 Km, Satpol PP Tanjungpinang Diminta Jaga Tempat Sepi
Oleh : Habibie Khasim
Sabtu | 26-08-2017 | 18:02 WIB
gerak-jalan-45-Km-di-TPI.gif Honda-Batam
Gerak jalan 45 Km di Tanjungpinang (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gerak jalan memang menjadi rangkaian kegiatan yang rutin mengisi perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Tanjungpinang. Pemerintah Kota Tanjungpinang selalu mengadakan kegiatan gerak jalan, mulai dari 8 kilometer, 17 Kilometer hingga 45 Kilometer.

Dan dari dulu hingga sekarang, masyarakat menilai, gerak jalan 45 Km menjadi gerak jalan yang paling diminati oleh masyarakat, khususnya untuk pemuda dan pemudi. Oleh karena itu, masyarakat yang notabene orang tua, meminta anggota Satuan Polisi Pamong Praja menjaga tempat-tempat sepi.

Hal ini karena berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, di mana banyak muda-mudi yang izin untuk menyaksikan gerak jalan 45 Km dan pulang hingga pagi hari. Sementara, kegiatan menonton hanya sedikit, selebihnya ada yang berbuat mesum, bahkan hingga ke perbuatan bersetubuh di tempat sepi. Seperti di tahun lalu, di mana banyak kondom berserakan setelah warga melakukan penyisiran secara tidak sengaja.

"Kita harap petugas, seperti Satpol PP juga melek dan menyisir tempat-tempat sepi. Untuk memantau agar kegiatan ini tidak terjadi," kata Rahman, salah satu orang tua yang ditemui di Bintan Centre Tanjungpinang, Sabtu (26/8/2017).

Masyarakat di seluruh wilayah, kata Rahman, selain menyaksikan gerak jalan, juga diharapkan memantau para muda-mudi. Menurut dia, hal ini untuk sama-sama menjaga anak-anak dari perbuatan yang tidak senonoh.

"Khususnya anak perempuan yang saat ini rawan. Kita harus bekerja sama," kata Rahman.

Senada dikatakan oleh Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kota Tanjungpinang, Muhammad Faisal. Faisal mengimbau agar orang tua tidak membebaskan anak, khususnya mereka yang masih di bawah umur untuk menyaksikan kegiatan hingga larut malam seperti itu.

Menurut dia, melarang anak lebih baik dari pada harus menyesal atau anak mendapatkan kemalangan saat ke luar bersama rekan-rekannya.

"Kita mengimbau agar jika pun ingin menonton atau mengiringi gerak jalan, orang tua pastikan ada guru atau orang tua lain yang juga ikut. Sehingga mereka tidak dilepas semaunya saja. Orang tua harus ekstra hati-hati dalam melepaskan anak, karena semua tindakan, salah satunya pelecehan seksual. Saat ini seperti halal di mata pemuda maupun pemudi," kata Faisal saat dihubungi, Sabtu (26/8/2017).

Faisal mengatakan, imbauan kepada orang tua ini dilakukan agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Mengingat, kasus pelecehan seksual yang dilakukan pacar atau teman pria kepada teman wanitanya masih tinggi di Tanjungpinang.

"Menyesal kemudian tidak berguna dan tentunya efek sosial dan efek ke depan juga sangat banyak. Jadi orang tua harus benar-benar menjaga dan mengawasi anak," kata Faisal.

Editor: Udin