Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pura-pura Jadi Tukang Karpet, Komplotan Maling Gasak Rp1,8 Miliar
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 21-11-2011 | 09:44 WIB
Rumah-Korban.gif Honda-Batam

Rumah Elfiana yang dibobol kawanan maling dan berhasil menggasak harta senilai Rp1,8 miliar. (Foto: Hendra)

BATAM, batamtoday - Semakin hari Kota Batam semakin tidak aman lagi. Pelaku kejahatan mulai berani beraksi di siang hari dan di rumah yang berpenghuni dengan berbagai modus dilakukan mereka dalam dalam menjalankan aksinya.

Seperti yang dialami oleh Elfiana Sari (39), warga Perumahan Casablanca blok G/8 Batam Centre, akibat aksi komplotan pencuri pada Sabtu (19/11/2011) sekitar pukul 15.30 WIB , korban harus mengalami kerugian sekitar Rp1,8 miliar.

Modus yang dilakukan kawanan pencuri ini dengan berpura-pura sebagai sales yang bertugas akan mengukur karpet di rumah mewah tersebut di saat pemilik rumah tidak ada di tempat. Dua orang pembantu ditipu oleh pelaku untuk menjalankan aksi mereka.

"Mereka berpura-pura sebagai sales yang akan mengukur karpet yang dipesan di saat saya tidak ada di rumah," ujar Elfiana kepada wartawan di kediamannya.

Elfiana menambahkan, saat kejadian dia sedang ada urusan di luar sedangkan di rumah ada dua orang anaknya yang masih kecil yang dijaga oleh dua orang pembantu, Jasni dan Dewi.

Komplotan pencuri mengetuk pintu rumah dan dibuka oleh pembantunya Jasni, dengan alasan akan mengukur karpet pelaku mulai memasang jurus untuk beraksi. Sang pembantu, Jasni sempat menolaknya dan mengatakan majikan tidak ada di rumah, namun salah satu pelaku berpura-pura menghubungi Elfiana dan melihat itu Jasni langsung percaya dan membukakan pintu.

Komplotan pencuri ini berjumlah empat orang, saat beraksi tiga orang masuk ke dalam rumah dengan berpura-pura mengukur lantai dengan menggunakan tali rafia sedangkan seorang pelaku lainnya bertugas melihat situasi sekitar perumahan dengan menunggu di dalam mobil.

"Pelaku berpura-pura mengukur lantai setiap ruangan dengan tali rafia, kemudian masuk ke kamar dan menggasak perhiasan berlian dan uang dollar milik kami," lanjutnya.

Untuk mengelabui kedua orang pembantu, pelaku menyuruh membuatkan teh dan disaat itulah kwawan ini memasukan harta curian ke dalam brankas lalu kabur meninggalkan rumah korban.

Adapun barang-barang yang diambil antara lain perhisan berlian, uang sebesar US$4.000,  surat-surat rumah, surat nikah, ijazah dan akte kelahiran anaknya hasil pernikahan dengan warga negara asing.

Usai membuatkan teh pembantu kembali ke kamar dan melihat kamar telah berserakan tetapi pelaku sudah tidak ada lagi, kontan saja pembantu langsung menghubungi majikannya. Mendapatkan kabar tersebut Elfiana langsung pulang ke rumah dan mendapati barang miliknya telah raib digasak komplotan pencuri.

"Padahal saya telah memperingati para pembantu untuk tidak menerima tamu yang tidak dikenal apalagi sampai menyuruh mereka masuk ke rumah," ujar korban dengan nada kecewa.

Disinggung wartawan apakah Elfiana ada mencurigai orang-orang tertentu dalam peristiwa ini, spontan dia menjawab mencurigai tukang servis AC yang beberapa waktu lalu memasang AC di rumahnya.

"Tidak ada orang lain yang mengetahui seluk beluk rumah ini selain kedua pembantu saya, tapi saya curiga dengan tukang servis AC yang beberapa waktu lalu memasang AC di sini," kata korban.

Menurut keterangan kedua pembantunya itu, pelaku mengenal nama lengkap dirinya, sang suami bahkan sopir mereka. Setelah kejadian korban menanyakan peristiwa ke sekuriti perumahan namun tidak seorangpun yang tahu.

Kasusnya kini telah dilaporkan ke Satreskrim Polresta Barelang dan korban berharap semua pelaku dapat ditangkap secepatnya.

"Semoga pelaku segera tertangkap. Harta yang hilang tidak masalah bagi saya yang terpenting surat-surat apalagi akte kelahiran anak saya itu," harap korban