Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Tembak dan Bekuk Pengemudi BMW yang Tabraki 6 Tentara Perancis
Oleh : Redaksi
Kamis | 10-08-2017 | 18:19 WIB
polisi-tangkap-penbrak-tentara.gif Honda-Batam
Aparat kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi serangan bermobil di kawasan elite, sebelah barat Paris, Perancis, Rabu pagi (9/8/2017). (Sumber foto: REUTERS)

BATAMTODAY.COM, Paris - Aparat Kepolisian Perancis menangkap seorang pria yang diduga sebagai pengemudi mobil BMW yang menabraki sekelompok tentara yang berjaga di Levallois-Perret, di barat Kota Paris, para Rabu pagi (9/8/2017).

Sebelum menangkap tersangka, polisi sempat terlibat aksi kejar-kejaran di sepanjang jalan bebas hambatan. Polisi pun menembak tersangka hingga terluka, sebelum membekuknya.

Kini, Divisi Kontraterorisme Kepolisian Perancis tengah menyelidiki insiden yang menyebabkan enam prajurit terluka, dan dua di antaranya mengalami cidera parah.

Mobil yang diduga digunakan untuk menabrak langsung meluncur dengan kecepatan tinggi, setelah kejadian di luar barak militer di Levallois-Perret.

Wali Kota setempat Patrick Balkany mengatakan aksi tersebut tak diragukan lagi dilakukan secara sengaja.

Dia mengatakan, kendaraan tersebut terlihat memang menunggu hingga para prajurit keluar dari barak untuk melaksanakan tugasnya pagi itu.

"Kendaraannya BMW yang melesat dengan cepat, begitu para tentara muncul," kata dia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly menyebut, aksi tersebut sebagai tindakan pengecut.

Seorang saksi mata Thierry Chappé, yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, menuturkan apa yang disaksikannya.

"Saya tidak melihat dampak kejadian, tetapi saya mendengar ada suara keras. Kemudian, saya melihat dari jendela, karena saya tinggal di lantai atas, terlihat sekelompok tentara. Dua di antara mereka tergeletak di tanah."

Meski tersangka telah ditangkap, polisi masih terkesan amat berhati-hati untuk mengungkapkan motif penabrakan.

Aparat hanya menyebut pengemudi mobil tampaknya sengaja menabrakkan mobil itu ke arah para tentara.

Usai kejadian ini, personel tentara dikerahkan untuk melakukan patroli di tempat-tempat umum.

Perancis memberlakukan keadaan darurat sejak November 2015, setelah terjadi serangan teroris di Paris pada 13 November, yang menyebabkan 130 orang tewas.

Sejak peristiwa tersebut, lebih dari 100 orang meninggal dunia dalam serangan yang mengatasnamakan jihad.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Udin