Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mulai Dianggarkan dalam APBN-P 2017 dan APBN 2018

Pulau Bakung Lingga Disetujui sebagai Pulau Karantina Sapi
Oleh : Irawan
Kamis | 10-08-2017 | 10:14 WIB
awe-dan-mentan-00.gif Honda-Batam
Bupati Lingga, Alias Wello saat bertemu Mentan, Amran Sulaiman di kantornya, bilangan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (9/8/2017). (Foto: Irawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah pusat menyetujui Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga menjadi Pulau Karantina Sapi.

Persetujuan ini ditandai dengan pengaggaran pengelolaan Pulau Baku sebagai Pulau Karantina Sapi pada APBN-P 2017 dan APBN 2018 oleh Kementerian Pertanian.

Hal ini disampaikan Bupati Lingga Alias Wello (Awe) saat bertemu Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di kantornya, bilangan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Pada kesempatan itu, Bupati Awe melaporkan kesiapan Pulau Bakung Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang sebagai Pulau Karantina Sapi ditemani oleh Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa dan PDT M Nurdin.

Usai bertemu Mentan Amran Sulaiman, Bupati Lingga kemudian melakukan pembicaraan dengan Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto dan Sekretaris Badan Karantina Pertanian, Sujarwanto terkait pengelolaan Karantina Sapi.

Alias Wello menyampaikan beberapa laporan kepada Mentan antara lain terkait dengan ketersedian lahan.

"Kita betemu dengan Bapak Mentan dan Dirjen Pengembangan Transmigrasi Kementerian PDT untuk melaporkan progres cetak sawah. Penyampaian usulan beberapa pulau kosong untuk dijadikan kawasan budidaya jengkol/petai, karantina ternak dan penempatan transmigrasi di Kabupaten Lingga," kata Awe.

Terkait Pulau Karantina Sapi, akhirnya Pulau Bakung disepakati sebagai Pulau Karantina Sapi, serta penganggarannya disetujui mulai dianggarkan di APBN-P 2017 dan APBN 2018.

"Dan secara geografis, Pulau Bakung menjadi pintu masuk impor sapi ke Indonesia. Lahan yang disiapkan kurang lebih 1.500 Ha, tetapi yang sudah disetujui Kementerian Pertanian pada APBN-P ini 200 Ha dan pada APBN 2018 akan dialokasikan lagi," katanya.

Menemui Mentan ini, kata Alias Wello merupakan bentuk dukungan penuh terhadap program Kementan untuk merealisasikan rencana pembangunan kawasan penampungan sapi impor yang diperkirakan menyerap dana APBN hampir Rp1 triliun itu.

Pemerintah Daerah Lingga sebut Alias Wello sangat merespon. Pasalnya akan banyak manfaat yang akan diperoleh guna peningkatan ekonomi mastarakat Lingga ke depan.

"Tentu program ini akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kabupaten Lingga," harapnya.

Dengan detail Alias Wello menyamapaikan Kabupaten Lingga memiliki 604 pulau kecil dan besar. Dan setidaknya ada 506 pulau yang masih kosong dan sangat potensial dijadikan Pulau karantina sapi. Salah satunya adalah Pulau Bakung.

Menurut Awe, demikian Bupati Lingga ini akrab dipanggil, Pulau Bakung yang secara geografis berdekatan dengan Pulau Batam, Singapura dan Malaysia, tentu memiliki keunggulan dibandingkan dengan pulau – pulau lainnya di seluruh Indonesia.

Sementara kata Awe, Pulau Bakung memliki luas lebih kurang 5.716 hektar yang berpenduduk sekitar 1.022 jiwa. Penduduknya terkonsentrasi di kawasan pesisir pantai.

"Sedangkan sumberdaya air memadai serta mayoritas kontur tanah di Pulau Bakung datar dan aman dari banjir rob," jelasnya.

Alias Wello yang didampingi pahlawan untuk Indonesia Bidang Inovasi Teknologi Adi Pawemari ini mengakui bahwa Mentan respon terhadap laporan yang disampaikannya.

Adi pun mengakui Menteri Pertanian tak henti-henti menyebut bahwa Lingga sebagai salah satu daerah kepulauan yang diharapkan mampu menjadi penopang kebutuhan pangan masyarakat di wilayah perbatasan Kepulauan Riau dengan Singapura.

"Saat dikerubuti wartawan, Menteri Pertanian tak henti-hentinya menyebut Lingga sebagai salah satu daerah kepulauan yang diharapkan mampu menjadi penopang kebutuhan pangan masyarakat di wilayah perbatasan Kepulauan Riau dengan Singapura," ungkapnya.

Editor: Surya