LAGOI, batamtoday - Bupati Bintan Ansar Ahmad mengungkapkan salah satu tujuan diadakannya perlombaan ini adalah untuk lebih menggairahkan kepariwisataan di Bintan sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. 

Tour de Bintan, katanya, merupakan salah satu dari berbagai iven internasional yang rutin dilaksanakan di salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini, baik yang digelar oleh pemerintah daerah maupun oleh pengelola kawasan wisata di sana. 

Tour de Bintan sendiri merupakan salah satu iven terbesar yang dihelat di Bintan, bahkan melihat tingginya antusiasme para pebalap mencanegara, dua tahun lagi iven ini direncanakan akan digelar dalam skala yang lebih besar lagi dalam hal jumlah kepesertaan dan rute yang ditempuh. Tour de Bintan diproyeksikan akan melibatkan daerah di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam dengan berganti nama menjadi Tour de Kepri.

“Insya Allah pada tahun 2013, dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan dari Pemerintah Provinsi Kepri serta para pelaku pariwisata di Bintan, Tour de Bintan ini akan kita tingkatkan dalam skala yang lebih besar, dua etape di Bintan dan dua etape lainnya di Batam,” kata Ansar, Sabtu (12/11/2011).

Dia mengharapkan iven ini pada masa yang akan datang mampu menyamai kebesaran popularitas Tour de France dengan adanya lonjakan jumlah peserta dari mancanegara tersebut. Dia berjanji Pemerintah Kabupaten Bintan akan menjadikan daerahnya menjadi ‘mega resort in the world’ dan meyakini akan mewujudkan itu dalam beberapa tahun ke depan.

Hal itu antara lain dengan melakukan dukungan yang konkrit bagi dunia usaha kepariwisataan dan menggenjot frekuensi iven-iven olahraga dan pariwisata berskala internasional.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif I Gede Pitana dalam sambutannya antara lain mengatakan kementerian sangat mendukung inisiatif lokal untuk menggelar iven-iven tingkat dunia seperti yang dilakukan oleh Pemkab Bintan dengan menggelar lomba balap sepeda ini. 

Perlombaan bersepeda menurutnya adalah salah satu bentuk kegiatan yang mampu menyedot wisatawan mancanegara, mengembangkan olahraga itu sendiri sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dikenal dengan istilah ‘sport tourism’ atau wisata olahraga.

“Kepariwisataan dapat menimbulkan multiplier efek yang besar bagi ekonomi daerah dan nasional. Perkembangan pariwisata akan membuka lapangan kerja yang luas  dan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat,” katanya.

Dalam iven ini, lanjutnya, para peserta bukan saja disuguhkan tantangan-tantangan dalam berbalap sepeda, tetapi mereka juga diberikan pengalaman wisata yang menarik dari keindahan alam Kepulauan Riau, khususnya Bintan, dan budaya asli masyarakat lokal. Bagi Indonesia, iven-iven seperti ini adalah wahana yang sangat efektif untuk mempromosikan obyek-obyek pariwisata Indonesia ke dunia internasional agar perekonomian di sektor kepariwisataan dapat berkembang lebih pesat.

“Di Indonesia ini ada 497 bupati dan walikota. Kalau ada 10 orang saja bupati atau walikota yang mempunyai kreasi seperti yang ditunjukkan Bapak Ansar Ahmad ini maka akan maju lah pariwisata di Indonesia,” ujar Pitana.

Lomba Balap Sepeda Tour de Bintan sendiri dibagi dalam dua kelompok, yakni kelas profesional dan semi profesional dimana dari 855 peserta Tour de Bintan tahun ini, 280 pebalap diantaranya masuk kelompok profesional. 

Sedangkan penggolongan balapan terbagi dalam tiga kategori, dimana kategori I yang terdiri dari para pebalap profesional menempuh jarak 150 kilmeter, dengan garis besar rute mulai dari Simpang Lagoi menuju Kijang dan Nirwana Gardens. Kategori II yang diikuti oleh para pebalap semi profesional menempuh jarak sejauh 73 kilometer dengan rute Simpang Lagoi - Tanjunguban - Nirwana Gardens.

Adapun kategori III yang diikuti oleh pebalap umum/amatir, menempuh jarak sejauh 38 kilometer dengan simpang Lagoi - Ria Bintan - Nirwana Gardens.