Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kontradiksi Hasil Tim Nasional Indonesia

Junior Tampil Manis, Senior Meringis
Oleh : Dodo/Goal.com
Sabtu | 12-11-2011 | 10:49 WIB
timnas_u23.jpg Honda-Batam

Tim Nasional Indonesia U-23.

JAKARTA, batamtoday - Dua penampilan Tim Nasional Indonesia yang berlaga di ajang internasional pada Jumat (11/11/2011) kemarin memang menunjukkan ketimpangan hasil.

Timnas junior alias U-23 tampil manis di ajang penyisihan cabang sepakbola SEA Games XXVI dengan membekap 10 pemain Timnas Singapura 0-2, sementara Timnas Senior harus meringis setelah mencatat kekalahan 0-4 usai Qatar membantai anak asuh Wim Rijsbergen itu dengan bengis.

Tampil di Gelora Bung Karno, tim asuhan Rahmat Darmawan mengenakan jersey putih-hijau. Indonesia langsung menggebrak pertahanan Singapura dan baru satu menit berjalan langsung unggul satu gol melalui kaki Patrich Wanggai. 

Gol cepat  tersebut berawal dari kesalahan bek Singapura yang salah mengantisipasi bola lambung. Titus Bonai yang berada tidak jauh dari bola dapat memanfaatkan situasi tersebut dan dia dengan tenang mengirim bola kepada Wanggai yang mampu mencetak gol setelah melewati kiper Singapura, Mohamad Izwan, terlebih dahulu.

Tertinggal satu gol, Singapura harus rela bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-23 setelah Neil Vanu harus diusir wasit karena tertangkap memukul Dirga Lasut.

Unggul satu pemain membuat Indonesia lebih leluasa menguasai permainan di babak pertama ini, beberapa peluang didapat oleh skuad asuhan Rahmad Darmawan tersebut, dan gol tambahan berhasil didapat di menit ke-36, melalui aksi individu Titus Bonai yang diakhiri dengan tendangan kaki kanannya yang menghujam sudut kanan bawah gawang Singapura.

Pada menit ke-67, Indonesia memiliki peluang untuk memperlebar kedudukan setelah Diego Michiels dilanggar sedikit di luar kotak penalti. Namun sayang bola eksekusi Wanggai masih tepat ke arah Izwan.

Di sisa waktu babak kedua, Indonesia memilih tampil bertahan sehingga Singapura terlihat lebih mendominasi. Singapura hampir berhasil memperkecil kedudukan di menit ke-87, melalui tendangan bebas kapten Harris Harun, beruntung bola hanya menerpa tiang gawang yang dikawal oleh Meiga.

Di sisa waktu yang ada, Indonesia berhasil mempertahankan kedudukan 2-0 hingga peluit panjang berbunyi. 

Sementara itu, dalam pertandingan yang digelar di Jassim Bin Hamad Stadium Doha, Timnas Senior harus mengubur mimpi bermain di Piala Dunia 2014 setelah dibantai tuan rumah dengan skor telak. 0-4.

Pelatih Wim Rijsbergen kembali mengubah formasi lini tengah dengan menugaskan duet Purwaka Yudhi dan Tony Sucipto sebagai jangkar. Firman Utina bermain lebih ke depan dan Bambang Pamungkas dimainkan sebagai penyerang tengah. Di posisi penjaga gawang, Hendro Kartiko dipercaya Rijsbergen kembali tampil setelah lebih dari empat tahun absen di timnas.

Indonesia dapat mengimbangi permainan Qatar selama hampir setengah jam pertama pertandingan. Peluang sempat diperoleh Tony Sucipto ketika menyambut umpan silang Muhammad Ridwan. Bola tepat mengarah kiper Qasem Burhan dan bola muntah disapu oleh Marcone Amaral. Setelahnya, Mohamed Razaq membuka keunggulan tuan rumah dengan tendangan voli menyambut umpan silang dari sayap kanan.

Tiga menit kemudian, Indonesia kian sulit bangkit setelah Hamka Hamzah mendorong Hussain Ali di kotak penalti. Perebutan bola tampak masih 50-50, tetapi wasit Muhsen Basma asal Suriah berkata lain sehingga menunjuk titik putih. Eksekusi penalti dijalankan dengan baik oleh Khalfan Ibrahim.

Indonesia memasukkan Mahyadi Panggabean untuk menggantikan Supardi sebagai bek kiri di awal babak kedua. Pergantian ini tidak menampakkan hasil yang menggembirakan. Khalfan kembali membobol gawang Hendro melalui tendangan terarah dari luar kotak penalti pada menit ke-64.

Tidak seperti babak pertama, Indonesia hampir tidak pernah mengancam gawang Qasem sama sekali pada interval kedua. Jarang sekali pemain Garuda mampu menembus kotak penalti Qatar. Gol penutup tuan rumah dicetak Sebastian Soria setelah melakukan akselarasi menyilang yang tidak mampu dicegah barisan pertahanan Indonesia.