Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini 4 Kategori Pengguna Facebook Hasil Penelitian 3 Profesor
Oleh : Redaksi
Sabtu | 08-07-2017 | 10:15 WIB
facbook-01.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 1,28 miliar orang membuka Facebook-nya secara harian, sedangkan 2 miliar orang membukanya secara bulanan. Dalam sehari, pengguna Facebook rata-rata menghabiskan 35 menit untuk mengakses media sosial itu.

Tiga profesor komunikasi dari Brigham Young University meneliti mengapa hal ini bisa terjadi. Berdasarkan jawaban orang-orang yang diteliti, ketiga profesor tersebut mengidentifikasi ada empat kategori pengguna Facebook, yaitu relationship builder, town crier, selfie, dan window shopper.

1. Relationship Builder

Relationship builder mengunggah post, menanggapi post orang lain, dan menggunakan fitur tambahan Facebook untuk memperkuat hubungan dengan orang-orang yang ada di luar dunia maya mereka.

"Mereka menggunakan Facebook sebagai perpanjangan dari kehidupan nyata mereka, dengan keluarga dan teman-teman mereka," kata Robinson, salah satu peneliti.

Orang-orang dalam kategori ini biasanya diketahui melalui pernyataan seperti “Facebook membantu saya mengekspresikan cinta saya kepada keluarga saya, dan sebaliknya”.

2. Town Crier

Pengguna dengan kategori town crier menunjukkan adanya celah yang lebih besar antara dunia nyata dengan dunia maya mereka. Mereka tidak terlalu peduli untuk berbagi foto, cerita, atau informasi lainnya tentang diri mereka.

"Mereka malah ingin memberitahu semua orang tentang apa yang sedang terjadi," kata Robinson. Mereka menginformasikan ulang berita dan acara. Akan tetapi, mereka mungkin mengabaikan profil Facebook mereka sendiri. Mereka lebih suka mengetahui kabar terbaru tentang keluarga dan teman-teman mereka dengan cara lain.

3. Selfie

Kategori ini menggunakan Facebook untuk promosi diri. Seperti relationship builder, mereka mengunggah foto, video, dan teks, tetapi mereka melakukan itu untuk mencari perhatian, likes, dan komentar. Pengguna dengan kategori ini biasanya diketahui melalui pernyataan “semakin banyak notifikasi like di Facebook saya, semakin saya merasa diterima oleh teman-teman saya”.

Menurut Kris Boyle, salah satu peneliti, pengguna dengan kategori selfie menggunakan Facebook untuk menampilkan gambaran diri mereka, baik itu akurat ataupun tidak.

4. Window Shopper

Kategori ini seperti town crier. Mereka merasa memiliki kewajiban sosial untuk ada di Facebook, namun jarang mengunggah informasi personalnya. Window shopper lebih ingin melihat apa yang orang lain lakukan. Menurut mereka,media sosial memberi kesetaraan untuk saling melihat profil orang lain.

Windows shopper diketahui dengan pernyataan seperti "saya bebas melihat profil Facebook seseorang yang saya taksir untuk mengetahui apa kesukaannya dan status hubungannya."

Penelitian ini menyusun 48 pernyataan untuk mengetahui alasan orang menggunakan Facebook. Orang-orang yang diteliti diminta untuk mengurutkan pernyataan yang merefleksikan diri mereka, kemudian menilai setiap pernyataan dengan skala dari "paling seperti saya" ke "paling tidak seperti saya". Kemudian, peneliti mewawancarai mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai pilihan mereka dalam setiap pernyataan.

Meskipun penelitian sebelumnya terkait Facebook telah mengeksplorasi pengguna dengan tipe relationship builder dan selfie, Robinson mengatakan bahwa town crier dan window shopper merupakan temuan yang tak terduga, “Tidak ada orang yang membicarakan pengguna jenis ini sebelumnya, tetapi keduanya sangat masuk akal.”

Pada derajat tertentu, pengguna Facebook dapat memiliki lebih dari satu kategori dan kebanyakan orang setidaknya memiliki kecenderungan selfie. Akan tetapi, pengguna biasanya mengindentifikasi dirinya lebih kepada satu kategori. "Semua orang yang bicara dengan kami akan mengatakan saya adalah bagian dari ini dan bagian dari ini, tetapi saya lebih cenderung ini," kata Robinsin yang menyebut dirinya sebagai seorang relationship builder.

"Media sosial telah begitu mendarah daging dengan semua yang kita lakukan sekarang dan kebanyakan orang tidak berpikir kenapa mereka bisa seperti itu," kata Boyle.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli