Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anak Asal Indonesia Tertangkap Bersama Terduga ISIS di Turki
Oleh : Redaksi
Sabtu | 08-07-2017 | 09:38 WIB
tangkap-isis-01.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Seorang anak asal Indonesia ditangkap dalam serangkaian razia yang juga menjerat 37 terduga teroris ISIS di sejumlah provinsi di Turki. Beberapa di antara terduga teroris tersebut tertangkap membawa lebih dari 5 kilogram bahan peledak di perbatasan negara dengan Suriah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi, di kantornya, Jakarta, Jumat (7/7/2017).

"Kami sudah cek data base kami. Kami juga sudah komunikasi dengan otoritas Turki. Puluhan terduga teroris itu ditangkap dari lima razia berbeda. Beberapa tersangka berusia di bawah umur dan kini tengah ditangani Kementerian Sosial Turki," kata Iqbal.

Meski begitu, Iqbal tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah WNI yang tertangkap dalam razia kontra terorisme Turki tersebut.

Mengutip Reuters, Rabu (5/7), dari 37 tersangka teroris yang tertangkap, dua di antaranya merupakan anak-anak di bawah umur dan salah satunya merupakan anak perempuan berusia 12 tahun yang berasal dari Indonesia.

Terlepas dari itu, Iqbal mengatakan pihaknya berupaya memulangkan para WNI yang diduga bergabung menjadi Foreign Terorrist Fighter (FTF) atau pelaku teror asing di Turki, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pemerintah Turki.

Dia menuturkan WNI yang dipulangkan dari Turki tersebut akan diidentifikasi lebih dulu oleh BNPT dan Polri untuk memastikan apakah mereka terbukti terlibat langsung sebagai FTF atau hanya menjadi korban.

"Kalau mereka ditetapkan hanya sebagai korban yang tertipu dan orang yang ikut-ikutan saja, nanti akan ada pantauan program deradikalisasi dari BNPT dan juga Polri," ucap Iqbal.

"Baik FTF yang sudah menyeberang ke Suriah maupun yang baru akan menyebrang, kami sudah punya SOP penangananya—bekerja sama dengan pemerintah Turki dan BNPT sehingga upaya pemulangan ini tidak akan menyebabkan spill-over malasah," katanya menambahkan.

Beberapa tahun terakhir, Turki terus menggencarkan razia teroris menyusul serangkaian aksi teror yang menyerang negaranya.

Sejauh ini, Turki dilaporkan telah menahan lebih dari 5.000 tersangka ISIS dalam beberapa tahun terakhir dan mendeportasi sekitar 3.290 militan FTF dari sekitar 95 negara.

Turki juga telah menolak masuk sedikitnya 38 ribu individu yang diduga berupaya memasuki negaranya untuk bisa pergi ke Suriah dan Irak guna bergabung dengan ISIS.

Sejak 2015 lalu, pemerintah Indonesia juga dilaporkan sudah memulangkan sekitar 430 WNI yang dideportasi dari Turki lantaran diduga terlibat teroris ISIS.

"Ratusan WNI yang dideportasi itu bermacam-macam latar belakangnya. Sebagian ada yang sudah berhasing masuk Suriah, ada yang baru tiba di Turki, ada pula yang sedang berupaya menyeberang dari Turki ke Suriah," kata Iqbal menambahkan.

Sumber: CCN Indonesia
Editor: Gokli