Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penumpang Keluhkan Pelayanan Pelabuhan

Arus Balik, 3.215 Penumpang KM Kelud Turun di Pelabuhan Batuampar
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 07-07-2017 | 16:16 WIB
arus-balik-penumpang-di.gif Honda-Batam
Ribuan penumpang KM Kelud harus berjalan kaki ratusan meter menuju ruang kedatangan dan keberangkatan dari dermaga kapal di Terminal Batuampar (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Arus balik penumpang dari Belawan, Sumatra Utara, ke Batam melalui Pelabuhan Batuampar, masih padat. Tercatat, sebanyak 3.215 penumpang turun dari Kapal KM Kelud yang bersandar di Pelabuhan Batuampar, Jumat (7/7/2017).

Dari pantauan BATAMTODAY.COM, para penumpang harus berdesak-desakan turun dari KM Kelud yang hanya menyediakan satu pintu. Panasnya terik matahari harus mereka lalui, lantaran tidak adanya tenda yang disediakan pengelola pelabuhan.

Sementara ruang kedatangan dan keberangkatan yang sangat jauh dari dermaga kapal memaksa ribuan penumpang harus rela berjalan kaki, sambil menenteng barang bawaannya di bawah sengatan teriknya sinar matahari tersebut.

"Lebih bagus di Medan, dari dermaga sampai ruang tunggu semua ada atap dan ruang pendingin. Di sini kami harus jalan jauh, cuaca panas lagi," kata Manurung, salah satu penumpang dari Medan.

Padahal, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batam telah berkerja sama dengan Dinas Perhubungan dalam hal trasportasi. Bahkan, dua bus tras Batam disiapkan untuk mengangkut para penumpang.

Mirisnya, dua alat trasportasi itu terlihat tidak mengangkut para penumpang dari kapal ke ruang kedatangan. Dua bus milik Dinas Perhubungan itu terlihat stanbay di depan ruang tunggu penumpang, untuk mengangkut penumpang yang berangkat.

Kondisi itu sangat dikeluhkan para penumpang dari Belawan. "Kenapa kita ditelantarkan seperti ini. Kita kan bayar?" keluh mereka.

Sementara penumpang lainya, Siregar, juga merasa kecewa. Sebab selain tidak ada alat trasportasi yang disediakan, ia mengaku terancam keselamatannya. Hal itu lantaran dermaga kapal bersebelahan dengan ratusan contener.

"Sudah lah panas, keselamatan kami juga terancam. Bagaimana kalau penumpang tertimpa, siapa yang bertanggung jawap. Kami berharap pemerintah hasus berpikir cerdas dalam menyikapi hal ini," pungkasnya.

Editor: Udin