Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BBM dan Gas Langka di Tambelan, DPRD Minta Pemda Bintan Bertidak Cepat
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 06-07-2017 | 16:26 WIB
pertemuan-masyarakat-Tambelan.gif Honda-Batam
Masyarakat Tambelan saat pertuman bersama Anggota Komisi I DPRD Bintan di Tambelan belum lama ini (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bintan mengakui, persoalan yang terjadi di Kecamantan Tambelan. Sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas elpiji terlibih gas subsidi 3 Kg membuat masyarakat harus menyeberang ke Kalimantan Barat (Kalbar).

Anggota Komisi I DPRD Bintan, Hasriawady kepada BATAMTODAY.COM mengatakan, pihaknya sudah mendengar langsung keluhan masyarakat Tambelan terkait kelangkaan BBM dan gas di sana.

"Saya sudah mendengarkan langsung keluhan masyarakat di sana (Tambelan-red), mereka itu untuk mendapatkan gas dan BBM harus menyeberang ke Kalbar," beber pria yang akrab disapa Gentong, Kamis (6/7/2017).

Menurut Gentong, apa yang terjadi di Tambelan saat ini perlu penanganan cepat, karena hal ini bukan suatu masalah baru, hal ini merupakan masalah lama yang belum juga ditemui titik terangnya.

"Pemerintah harus menanggapi cepat persoalan ini, jangan hanya dibiarkan begitu saja, karena Tambelan juga bagian dari Bintan," pungkas Gentong.

Ada dua persoalan pokok yang saat ini mendera Tambelan yang terungkap dalam pertemuannya dengan masyarakat. Pertama krisis listrik, kedua kelangkaan gas elpiji dan BBM. Catatan dia, krisis listrik di Tambelan mulai terjadi akhir April lalu.

"Sampai sekarang belum teratasi. Sementara untuk bahan bakar, pertalite sebagai salah satu yang tersedia di sana, harganya melambung jauh dibanding harga kepantasan," sebut Gentong.

Selain itu, kata Gentong lagi, di Tambelan belum tersedia Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) resmi. Jangankan SPBU, APMS pun belum tersedia. BBM masih dijual di warung-warung dalam bentuk eceran botol. Stok bahan bakar dipasok dari Kalimantan Barat melalui kapal nelayan.

"Laporan masyarakat di sana, kapal nelayan lokal di Kalimantan Barat yang hendak ke Tambelan, dilarang membawa sembako dan penumpang," kata Gentong.

Hingga berita ini diunggah, Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Bintan, Eddi Mulyanto, belum memberikan tanggapan terkait problem gas elpiji yang mendera Kecamatan Tambelan saat ini. Pesan yang dikirim melalui SMS oleh BATAMTODAY.COM belum ditanggapi.

Editor: Udin