BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Virus pertanian ala Bupati Lingga kini mulai merambah ke instansi-instansi vertikal salah satunya Polres Lingga. Saat ini, Polres Lingga mulai mengembangkan rumah kompos di halaman belakang Mapolres.

Rumah kompos ini diresmikan langsung oleh Bupati Lingga, Alias wello yang didampingi langsung oleh Kapolres Lingga, AKBP Ucok Lasdin Silalahi. Apa yang dilakukan oleh Polres Lingga, kini menjadi hobi dan kesibukan baru oleh para anggota Polres Lingga dengan bertani.

Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan kebiasaan bertani bagi masyarakat, adalah kebiasaan yang harus terus dikampanyekan. Berkebun adalah hal yang positif untuk mendongkrak pertanian di suatu daerah, karena Indonesia sendiri pernah bangkit menjadi swasembada di bidang pertanian yang kesejahteraannya benar-benar terlihat.

"Berkebun adalah cara meningkatkan perekonomian yang cerdas dan ramah lingkungan, tanpa harus merusak alam sekitar," sebut Kapolres Lingga.

Dirinya mengaku juga sangat gemar berkebun, bahkan setelah ditugas di Lingga, Kapolres bercita-cita ingin membantu Bupati mewujudkan Kabupaten Lingga sebagai centra pertanian di Kepri. "Kebetulan saya juga senang berkebun," ujarnya.

• Baca juga: Salain Padi dan Holtikultura, Tim Teknis Kementan RI Kaji Potensi Pertanian Lainnya di Lingga

Untuk merubah mainset masyarakat Lingga berkebun memang tidak mudah, karena kebiasaan masyarakat yang dari dulu melaut. Namun berkat kerja keras Buapti Lingga dalam beberapa tahun terakhir ini, mampu memberikan efek positif bagi masyarakat.

"Sekarang kita lihat sudah banyak masyarakat yang mulai berkebun, ini positif," jelasnya.

Di tempat yang sama Bupati Alias Wello mengatakan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Polres Lingga ini. Bahkan di halaman Mapolres Lingga sudah terlihat beberapa tanaman hidrophonik yang mulai tumbuh subur, di pot-pot bunga yang dibuat dari barang-barang bekas tersebut.

"Tadi kita lihat, sudah ada tanaman hidroponik dan rumah kompos, ini memang luar biasa," ungkap Bupati Lingga kagum.

Editor: Gokli