Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dukung Pernikahan Sejenis aau LGBT

Muhammadiyah Serukan Produk Boikot Starbuck di Indonesia
Oleh : Redaksi
Minggu | 02-07-2017 | 19:30 WIB
starbuck_indonesia.gif Honda-Batam
Ilustrasi produk Starbucks di Indonesia

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyerukan boikot terhadap produk Starbucks. Boikot itu sebagai bentuk protes terhadap pernyataan CEO Starbucks, Howard Schultz, yang dianggap mendukung pernikahan sejenis.

"Sudah saatnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia karena ideologi bisnis dan pandangan hidup yang mereka dukung dan kembangkan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan dengan ideologi bangsa kita yaitu Pancasila," ujar Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, di Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

"Dari beberapa media diketahui bahwa sikap dari Howard Schultz CEO Starbucks jelas-jelas sangat mendukung gerakan gay atau LGBT," sambungnya.

Sikap Schultz ini, menurut Anwar, akan menjadi acuan atau pedoman bagi seluruh pimpinan Starbucks di seluruh Indonesia termasuk di Indonesia. Karena itu pemerintah diminta mempertimbangkan pencabuan izin Starbucks di Indonesia.

Ditegaskan Anwar, bangsa Indonesia menolak dirusak dengan pandangan atau pemahaman yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya.

"Maka sudah saatnya masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia untuk mempertimbangkan langkah-langkah pemboikotan terhadap produk-produk dari Starbucks ini jika seandainya sikap dan pandangan hidup mereka tetap tidak berubah karena kita tidak mau untuk mempertahankan sebuah perusahaan yang berskala global tersebut jati diri kita sebagai bangsa yang beragama dan berbudaya menjadi rusak," tutur Anwar.

Seruan boikot Starbucks juga menggema oleh netizen di media sosial Twitter. Hashtag #BoikotStarbucks hingga pukul 19.19 WIB berada di posisi kedua Trending Topic Twitter dengan 2.861 cuitan.

Ada netizen yang menentang sikap dari Schultz yang mendukung gerakan LGBT. Namun tak sedikit pula yang mengkritisi seruan boikot ini. Mereka yang mengkritisi beranggapan banyak bos-bos produk global lain yang mendukung LGBT, namun tak ada seruan boikot untuk mereka.

Ikuti aturan hukum
Sementara itu, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk selaku pemegang lisensi Starbucks di Indonesia, menegaskan bahwa pihaknya menjalankan bisnis secara independent. Pihaknya juga akan menghargai hukum dan budaya yang berlaku di Indonesia.

"Pada dasarnya kami selalu mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, serta mengargai pertimbangan budaya lokal. Sebagai informasi bahwa kami adalah perusahaan Indonesia yang mengoperasikan lisensi gerai Starbucks di Indonesia secara independent," kata Direktur MAP Boga Adiperkasa Fetty Kwartati.

MAP Boga Adiperkasa sendiri selain mengoperasikan Starbucks di Indonesia juga memegang lisensi gerai makanan ternama lainnya seperti Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone dan GODIVA Chocolates. Fetty menegaskan bahwa pihaknya menjalankan bisnisnya tanpa ada pengaruh dari pihak manapun.

"Independently bahwa bisnis Starbucks di Indonesia dimiliki oleh MAP Boga Adiperkasa dan investor," tukasnya.

Sumber: Detik.com
Editor: Surya