Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Banyak Anak Bangsa yang Pintar dan Berprestasi

Gubernur Dukung Penggantian Pimpinan BP Batam
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 08-06-2017 | 17:02 WIB
Nurdin-8620171.gif Honda-Batam
Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Selain pengusaha, masyarakat dan assosiasi pengusaha, penolakan serta tuntutan penggantian pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Batam juga diungkapkan Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun.

Dengan tidak adanya kinerja Kepala dan Anggota BP Batam dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi selama satu tahun ini, secara tegas Nurdin meminta agar Presiden menggantinya dengan orang yang lebih profesional dan dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan investasi dan perekonomian Batam.

"Saya terus terang aja, dan bukan memprovokasi ya, selama satu tahun kepemimpinan Kepala dan Anggota BP Batam ini, tidak ada kinerja yang dapat kita banggakan dalam mendorong dan menumbuhkan investasi di Batam," ungkap Nurdin kepada wartawan, usai rapat persiapan penanganan mudik Lebaran di kantor KSOP Tanjungpinang, Kamis (8/6/2017).

Nurdin juga mengatakan, dalam setahun kepemimpinan BP Batam saat ini, sangat susah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengusaha serta aparatur pemerintah daerah. Padahal, tambah dia, sebagai aparatur negara harus bermitra dalam mendorong dan meningkatkan ekonomi dan investasi di daerah.

"Dalam hidup kita kan harus bermitra, dan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi dan investasi di Batam kita juga harus mengakui peran pengusaha dan investor. Sehingga sangat perlu diajak bicara dan saling menghormati," terangnya.

Nurdin menegaskan, dalam perkembangan Batam saat ini, semua pihak harus mengakui peran pengusaha di Batam dalam 15 tahun belakangan sangat besar. Dari Batam yang dulunya hutan, saat ini menjadi kota dan wilayah perdagangan dan investasi yang diperhitungkan.

"Semua investor yang menanamkan investasinya di Batam bukan datang dengan tangan kosong, tetapi mereka datang dan menanamkan investasi di Batam dengan skill, tenaga dan modal. Tapi hari ini, dengan kondisi kepemimpinan BP Batam yang seperti ini, mereka seperti ditinggalkan. Dan hal ini yang tidak boleh," ujar Nurdin.

Hendaknya, tambah Nurdin lagi, sebagai stakeholder dan leading sektor pengambil kebijakan dalam pemerintahan, perlu duduk bersama dan mendengarkan apa kendala dan keluhan pelaku usaha di Batam. "Karena mereka (pengusaha-red) juga manusia dan perlu didengar masukan dan keluhan serta harapannya," imbuhnya.

Namun kenyataanya, kata Nurdin, saat ini pengusaha di Batam seolah diperlakukan seperti musuh oleh pimpinan BP Batam. "Pengusaha ditinggalkan dan dibiarkan. Hal ini tidak boleh," katanya.

Anggota Dewan Kawasan Batam ini juga menambahkan, ketika Kepala dan Anggota BP Batam diajak duduk bersama melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi, yang datang hanya utusan perwakilan BP Batam saja.

"Sudah beberapa kali kita rapat dan undang. Tapi Alhamdulillah, yang datang dari BP Batam hanya perwakilan saja. Padahal pemerintah provinsi merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah," ujar Nurdin.

Diminta penegasannya terhadap penggantian Kepala dan Anggota BP Batam, Nurdin menyatakan, seharusnya Presiden sudah menggantinya. Apalagi, masih banyak anak bangsa dan putra daerah yang lebih pintar dan profesional, serta dapat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam memajukan ekonomi serta investasi di Batam dan Kepri.

"Kata Pak JK (Djusuf Kala) ketika datang ke Batam, bukan nggak ada orang pulau yang pintar-pintar, banyak putra bangsa dan anak daerah ini yang pintar dan profesional, sebagaimana kepemimpinan BP Batam sebelumnya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nurdin juga menyatakan, tidak harus orang Kepri. Tetapi orang yang pintar dan profesional serta dapat melakukan koordinasi dan duduk bersama dalam melaksanakan pembangunan serta memajukan Batam sebagai daerah investasi dan pendongkrak ekonomi.

"Bukan harus orang Kepri, tapi putra bangsa ini yang lebih pintar dan profesional, serta dapat berkoordinasi dalam melaksanakan visi pembangunan daerah dan nasional," ujarnya.

Editor: Udin