Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelabuhan Batuampar Butuh Sarana dan Perluasan Lahan
Oleh : Hadli
Sabtu | 03-06-2017 | 10:02 WIB
djasarmen-011.gif Honda-Batam
Djasarmen Purba meminta penjelasan langsung dari BP Batam di Kantor Pelabuhan Batam guna mencari solusi tepat agar Batam dapat menyerap semaksimal mungkin kapal yang melintas di Selat Malaka. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota DPD RI dari Kepri, Djasarmen Purba menilai pertumbuhan pelabuhan Batuampar Batam sangat minim dibanding pelabuhan bongkar muat peti kemas di Malaysia dan Singapura.

Untuk itu, pada Jumat (02/06/2017) ia meminta penjelasan langsung dari BP Batam di Kantor Pelabuhan Batam guna mencari solusi tepat agar Batam dapat menyerap semaksimal mungkin kapal yang melintas di Selat Malaka.

"Kami datang untuk mendengar langsung persoalan yang terjadi agar kita bisa sama-sama melakukan pembenahan untuk kemajuan prekonomian Batam. Karena, yang kami lihat seperti itu. Batuampar belum mampu memanfaatkan peluang yang besar tersebut," kata dia.

BP Batam menyatakan pelabuhan Bongkar Muat Batuampar kini bisa dimaksimalkan hingga kapasitas 1,5 juta TEU's dengan tersedianya lahan 10 hektare untuk terminal petikemas.

"Kondisi sekarang jika dimaksimalkan Batuampar mampu menampung 1,5 juta TEU's. Namun rata-rata pertahun baru menampung 500-600 ribu TEU's saja," kata Staf Khusus Deputi III BP Batam, Nasrul Amri.

Dikatakannya, setiap tahun pertumbuhan pelabuhan Batuampar mengalami kenaikam 10-12 persen. Pada tahun ini ditargetkan menampung 750 ribu TEU'S, naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Angka tersebut menurut Nasrul, sangat kecil karena volume kontainer yang diangkut melewati per tahunnya mencapai 80-90 juta TEU's. Sebagian besar kapa-kapal besar tersebut singgah di Malaysia dan Singapura.

"Secara umum Indonesia hanya mendapat lima persen saja. Termasuk yang masuk ke Batuampar. Ini sangat sedikit dibanding yang singah di Singapura dan Malaysia," kata Nasrul.

Menurut dia, jika pemerintah serius mengembanhkan pelabuhan Batuampar, volume perluasannya dan sarana harus di tambah agar prosesnya bisa lebih cepat sehingga lebih efisien.

"Kalaupun ada kapal pengangkut 2.000-3.000 TEU's proses bongkarnya juga akan sangat lama. Kalau dermaganya yang utara sudah bisa disandari kapal sebesar," kata dia.

Untuk crane pada dermaga utara, kata dia, sesegera mungkin akan dilelang agar bisa untuk bongkar muat dengan waktu yang lebih cepat.

"Kami rasa sampai saat ini masih sesuai dengan rencana awal. Progresnya terus ada, tinggal tunggu lelang saja," kata Nasrul.

Penjelasan yang disampaikan pihak BP Batam melalui Kanpel Batam, Djasarmen Purba berjanji akan membawa hasil pertemuan ini untuk disampaikan ke Kepala Staf Presiden agar bisa ditindaklanjuti oleh Presiden.

"Infrastrukturnya memang harus terus dibangun agar Batuampar juga bisa terus berkembang dan kontainer yang masuk bisa terus melonjak. Karena secara letak Batuampar sangat strategis dibanding rencana mengembangkan Tanjungsauh yang posisinya lebih ke dalam," kata Djasarmen.

Editor: Gokli