Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggaran Bedah Rumah Warga Tanjunguban Timur Bintan Diduga Disunat
Oleh : Harjo
Jum\'at | 26-05-2017 | 16:26 WIB
Rumah-Mashudi-di-Bintan.gif Honda-Batam
Rumah milik Mashudi yang masuk dalam program bedah rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Sejumlah warga kurang mampu yang mendapatkan bantuan bedah rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat kecewa karena anggaran bedah rumah justru disunat oleh pihak pengelolanya.

Hal ini, dialami oleh Mashudi, warga Kampung Sukadamai, Kelurahan Tanjunguban Timur, Kecamatan Bintan Utara.

"Kita sangat bersyurkur dapat bantuan Pusat, tetapi kita kecewa setelah mengetahui kalau harga barang yang diorder justru dipermaikan. Karena harga barang yang sebenarnya dengan yang tertera nota pembayaran sangat jauh berbeda," ungkap Mashudi kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, jumat (26/5/2017).

Dia menjelaskan, bantuan anggaran bedah rumah, penerima bantuan memang tidak menerima uang atau anggaran. Tetapi menerima bahan atau material bangunan yang langsung diantar ke lokasi bedah rumah. Penerima bantuan hanya menerima nota jenis dan harga material yang sampai.

"Material kita terima memang benar sesuai dengan nota yang tertera pada nota. Namun harganya, jauh lebih tinggi dari harga yang ada di pasar. Bahkan harganya di mark-up lebih dari 50 persen dari harga pasar," terangnya.

Salah satu komponen yang dimark-up sangat tinggi adalah harga pasir. Padahal kata Mashudi lagi, harga pasar hanya Rp320.000 per lori, tetapi harga pada nota mencapai Rp510.000 per lori. Bagitu juga harga semen, di pasar Rp67.000 per sak, namun dalam nota dibuat Rp72.000 per sak. Itu belum bicara masalah kualitas material yang diantarkan atau yang diterima oleh penerima bantuan.

"Itu baru dua komponen material, kalau yang lainnya memang kita belum kroscek. Untuk dua komponen tersebut, kita sudah kroscek harganya ke toko, pihak toko menyampaikan kalau harga sebenarnya sesuai dengan harga pasar. Atas perbedaan harga antara harga pasar dan yang ada di nota, kita diminta untuk mempertanyakannya kepada oknum pegawai kantor Camat Bintan Utara," paparnya.

"Kita bukan tidak bersyukur mendapatkan bantuan, tetapi setidaknya jangan sampai justru dimanfaatkan. Apalagi jumlah penerima bantuan tidak sedikit," harapnya.

Sementara itu, Lurah Tanjunguban Timur, Hary Sulispriadi, secara terpisah menyampaikan, untuk Kelurahan Tanjungubar Timur sebanyak 7 rumah warga yang dapat program bedah rumah yang dianggarakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat.

"Kelurahan kita mendapatkan 7 rumah warga yang kurang mampu yang mendapatkan bantuan bedah rumah. Ada pun besarnya anggaran besar setiap rumah sebesar Rp16.500.000. Terkait realisasinya di lapangan, kita masih berkoordinasi dengan pihak pengelolanya. Mengingat bantuan tersebut langsung dari Kementerian dan bekerja sama dengan Pemkab Bintan," katanya.

Editor: Udin