Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Partisipasi Politik Penghuni Resos Teluk Pandan Cukup Tinggi
Oleh : Dodo
Rabu | 05-01-2011 | 15:18 WIB
MENCOBLOS_USAI_'DICOBLOS'...jpg Honda-Batam

Coblosan di Sintai : Antrian penghuni resos Teluk Pandan atau lokalisasi Sintai yang memadati TPS 39 Tanjung Uncang untuk memberikan hak suara mereka dalam Pilkada Batam.

Batam, batamtoday - Partisipasi politik penghuni Pusat Rehabilitasi Sosial Non Panti Teluk Pandan atau yang dikenal dengan lokalisasi Sintai di kawasan Tanjung Uncang dalam Pilkada Kota Batam cukup tinggi.

"Hingga pukul 11 siang sudah hampir separuh dari jumlah Daftar Pemilih Tetap yang telah menjalankan hak pilihnya," kata Ace Jamaludin, ketua KPPS di TPS 40 kelurahan Tanjung Uncang, Batuaji, Batam, Rabu.

Dia mengatakan TPS 40 yang dipimpinnya terdapat sekitar 287 orang yang terdaftar di DPT.

Selain TPS 40, di Resos Teluk Pandan juga terdapat satu TPS lagi yakni TPS 39 yang memuat sekitar 315 orang yang terdaftar di DPT.

La Ode Pelita, ketua KPPS di TPS 39 menyebutkan tingginya partisipasi memilih di Resos Teluk Pandan dikarenakan himbauan yang disampaikan oleh tokoh masyarakat di tempat itu cukup didengar oleh penghuni.

"Pada Pilkada Gubernur Kepulauan Riau tahun 2010 partisipasi pemilih mencapai 80 persen," kata dia.

Dia mengharapkan pada Pilkada Kota Batam ini tingkat partisipasi itu meningkat atau minimal dapat bertahan di angka 80 persen.

Pantauan batamtoday di lapangan mendapati suasana pemungutan suara di dua TPS yang terdapat di Resos Teluk Pandan cukup tertib.

Satu personel polisi berpakaian lengkap tampak ikut mengamankan jalannya pemungutan di tempat itu.

Para pemilih yang didominasi oleh perempuan itu tampak antri dengan rapi meski tampak ada rasa lelah di raut muka mereka setelah bekerja di malam sebelumnya.

Mereka tampak ceria mengikuti prosesi pemungutan suara dengan menggunakan pakaian yang cukup sopan meski ada beberapa yang berpenampilan cukup seksi.

"Yang penting ikut partisipasi, siapapun yang menang semoga bisa memperhatikan nasib kami," kata Sekar (nama disamarkan), wanita berkulit putih asal Indramayu, Jawa Barat.

Dia mengaku ikut memilih karena bagian dari hak setiap warganegara.

La Ode Arun, ketua Rukun Tetangga setempat mengatakan semua penghuni yang melaksanakan hak pilihnya telah memiliki KTP Batam.

"Total ada 600 jiwa yang tinggal di sini," kata dia.

Sebanyak 80 persen diantaranya merupakan pekerja seks komersial yang kebanyakan berasal dari kota-kota di Jawa seperti Indramayu, Tasikmalaya maupun kota-kota lainnya.