Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Premium Dihilangkan, Pengusaha Speedboat Ancam Naikkan Harga Tiket Sepihak
Oleh : Harjo
Rabu | 17-05-2017 | 16:50 WIB
speedboat-di-pelabuhan-Bulanglinggi-Bintan.gif Honda-Batam
Speedboat di Pelabuhan Bulanglinggi Tanjunguban, Bintan (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dijualnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dengan tujuan menghilangkan Premium secara mendadak membuat pengusaha speedboat di Tanjunguban langsung bereaksi dan langsung memberikan ultimatum, segera menaikkan harga tiket speedboat.

"Kalau memang BBM jenis Premium dihilangkan dan diganti dengan Pertalite yang harga jauh lebih mahal dari Premium, maka kita juga segera menaikkan harga tiket speedboat dari Tanjunguban ke Telaga Punggur dan sebaliknya," tegas Darwin Lusianto, koordinator agen speedboat Tanjunguban-Telaga Punggur kepada BATAMTODAY.COM, di Tanjunguban, Rabu (17/5/2017).

Karena menurut Darwin, dengan harga BBM jenis Pertalite yang jauh di atas Premium saat ini, akan mengakibatkan pemakaian atau operasional termasuk kebutuham bahan bakar untuk speedboat, semakin tinggi. Artinya secara otomatis pula, pihak pengusaha speedboat akan menaikkan harga tiket.

"BBM Pertalite harganya jauh di atas Premium, otomatis biaya operasional semakin tinggi. Kalau tidak menaikkan harga tiket, berarti pengusaha speedboat akan terus merugi," katanya.

Ditanya besarnya kenaikan harga tiket, Darwin menyampaikan bisa di atas 25 persen dari harga tiket saat ini. Karena harga BBM Pertalite, harganya lebih tinggi Rp1500 dari Premium saat ini.

"Artinya, para pengusaha speedboat akan menyesuaikan dengan harga kebutuhan BBM untuk operasional dan kebutuhan masyarakat, yang secara otomatis nantinya akan ikut naik," tambahnya.

Sementara itu Sahat Simanjuntak, tokoh masyarakat Bintan menyampaikan, dihilangkannya Premium dan diganti dengan BBM jenis Pertalite dengan harga di atas Premium jika dilihat dengan kondisi ekonomi pada saat ini, memang kurang tepat. Apalagi, selain harga BBM naik, sebelumnya harga tarif listrik juga sudah naik.

"Tidak naik tarif listrik dan BBM saja, saat menjelang bulan puasa bukan lagi rahasia umum kalau seluruh kebutuhan pokok masyarakat naik harga. Apalagi Dengan naiknya harga BBM, jelas ini akan semakin menambah beban masyarakat. Harusnya, sebelum diambil kebijakan, semua dampaknya harus terlebih dahulu dilakukan kajian," katanya.

Editor: Udin