Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wacana Pembentukan Provinsi Khusus Batam adalah Upaya Pecah Belah Provinsi Kepri
Oleh : Ismail
Senin | 15-05-2017 | 17:38 WIB
Huzrin-Hood-yesi.gif Honda-Batam
Ketua Badan Penyelarasan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), Huzrin Hood (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Salah satu pernyataan sikap dari para tokoh pejuang pembentukan Provinsi Kepri pada Peringatan Hari Marwah Rakyat Provinsi Kepulauan Riau ke-15 adalah rasa kecewa terhadap adanya wacana pembentukan Provinsi Khusus Batam.

Hal ini, menimbulkan kekecewaan yang sangat mendalam, mengingat Kota Batam sudah menjadi bagian dalam satu tubuh Provinsi Kepulauan Riau.

Ketua Badan Penyelarasan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), Huzrin Hood menilai, wacana pembentukan Provinsi Khusus Batam tersebut merupakan upaya memecah belah. Karena, saat perjuangan dulu sudah menjadi kesepakatan bersama ketujuh kabupaten/kota bersatu dalam wadah Provinsi Kepri.

"Saya kira ini upaya memecah belah. Sudah menjadi kesatuan kita bersama bersepakat dalam wadah Provinsi Kepri," ujarnya usai Apel Peringatan Hari Marwah Rakyat Provinsi Kepulauan Riau ke-15 di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (15/5/2017).

Bahkan menurutnya, dalam wacana tersebut ada rencana untuk mengangkat mantan Wagub Kepri, Soeryo Resoationo, sebagai Dewan Kehormatan. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri untuk menolak ajakan tersebut. Karena dinilai mencederai kesatuan dan kebersamaan di Provinsi Kepri ini.

"Saya sarankan Pak Soeryo jangan menerima itu. Pak suryo sudah menikmati jabatan Wagub Kepri 5 tahun. Jadi dengan menerima sebagai Dewan Kehormatan itu tidak baik," tegas Huzrin.

Dijelaskannya, wacana pembentukan Provinsi Khusus Batam bermula dari saran Presiden ke-3 RI, BJ Habibie. Namun, wacana tersebut harus ditinjau dengan benar. Karena, Kota Batam merupakan satu kesatuan yang memiliki kebersamaan dari Provinsi Kepri.

"Kalau itu hilang, ya pincang lagi. Kita seharusnya memperjuangkan BP Batam itu di bawah kewenangan provinsi," katanya.

"Saya yakin, jika ini terjadi (Pembentukan Provinsi Khusus Batam-red) akan menimbulkan kontra di kalangan anak-anak Batam," tambahnya lagi.

Editor: Udin