Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Razia Pekat Jelang Ramadan, Satpol PP Amankan Satu Pasasangan Bukan Mukhrim
Oleh : Bayu Yiyandi
Rabu | 10-05-2017 | 17:02 WIB
razia-pekat-di-lingga-400x192.gif Honda-Batam

Razia pekat yang dilakukan Satpol PP Lingga bersama KPPAD, Pemuda Pancasila, KNPI, Camat dan Lurah di penginapan Sunling, Daik Lingga, Selasa (09/05/2017) (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Lingga berhasil mengamankan satu pasangan bukan mukhrim, saat melakukan razia penyakit masyarakat (Pekat) jelang Ramadan di Penginapan Sungling, Daik Lingga, Selasa (09/05/2017) malam. Pasangan tersebut diamankan karena tidak memiliki ikatan yang jelas, layaknya suami dan istri.

"Iya malam tadi kita berhasil mengamankan satu pasangan di Sunling. Pasangan itu tidak ada identitas sama sekali, mereka berstatus pacaran. Yang tidak punya identitas prianya. Selain itu juga kita amankan seorang wainta malam atau pekerja seks komersial (PSK) yang datang dari luar ibukota Kabupaten untuk mencari pelanggannya. Tapi pas kami amankan, dia masih mencari pelanggan. Rupanya sebelum itu dia sudah melayani 3 orang pria hidung belang. Ini kita tangkap karena adanya laporan dari masyarakat," kata Sekretaris Satpol-PP Lingga, Drs Ishak kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (10/05/2017) siang.

Selain itu, pihaknya juga berhasil mengamankan 6 orang pemuda yang terdiri dari 4 orang pria dan 2 orang wanita yang sedang mengonsumsi minuman keras di salah satu tempat yang berada di Jalan Baru, Daik Lingga.

Ke-6 pemuda itu diamankan karena tidak bisa menunjukkan identitas diri dengan alasan lupa membawa tanda pengenal, baik berupa KTP ataupun lainnya.

"6 orang itu kita amankan juga. Karena tidak bisa menunjukkan KTP, kemudian kita temukan ada minuman Apek Botak. Tempat mereka itu berupa Koperasi. Dan juga mereka tidak menunjukkan izin koperasinya," ujarnya

Lanjut Ishak, terhadap pasangan yang bermasalah dengan identitas, akan segera dikoordinasikan dengan pihak keluarga. Karena Satpol-PP sendiri menurutnya hanya bisa melakukan pendataan dan mengeksekusi untuk menciptakan kondisi tatib keamanan.

Begitu juga dengan satu orang wanita luar, pihaknya akan meminta bantuan kepada PPNS penindakan di Satpol-PP untuk memberikan keputusan dan sanksinya.

Sementara itu, dikatakan Ishak, Razia Pekat yang dilakukan ini adalah guna menciptakan kondisi aman dan tertib jelang Ramadan nanti di wilayah Kabupaten Lingga. Tidak hanya dilakukan di Ibukota, namun juga akan dilakukan di seluruh wilayah, seperti di Senayang, Pancur, Dabo Singkep dan tempat-tempat yang bisa menciptakan suasana mesum.

"Razia ini akan terus kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya tindakan maksiat jelang Ramadan tanpa menunggu laporan dari masyarakat. Dan juga razia ini merupakan program kami. Perdanya juga sudah ada. Sudah digodok dan tinggal menunggu saja," ungkapnya.

Dia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus memberikan informasi terkait keberadaan rumah-rumah kos atau penginapan yang menerima tamu dengan bebas serta keberadaan suasana yang dirasa ganjil.  

Kemudian dia juga mengimbau kepada anak sekolahan untuk pulang ke rumah di bawah jam 10.00 WIB malam. Jika lewat dari jam tersebut, ia memastikan akan menangkap dan mengamankannya.

"Mudahan-mudahan masyakarat kita bisa tertib lah. Sama-sama kita menjaga keamanan di wilayah kita," tutup Ishak

Editor: Udin