Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Kejanggalan Pemasangan Pipa

LAKI Desak Kejaksaan dan Kepolisian Usut Proyek Optimalisasi SPAM Lingga
Oleh : Nurjali
Senin | 08-05-2017 | 14:38 WIB
LAKI-Lingga1.jpg Honda-Batam

Dewan Pimpinan Cabang LAKI Kabupaten Lingga Kasmiran. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Badan Koordinasi dan Pengawasan Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) meminta Kejaksaan ataupun Kepolisian menyelidiki proyek optimalisasi sistem penyediaan air minum (SPAM) senilai Rp2,6 miliar di Kota Daik Lingga.

 

Dewan Pimpinan Cabang LAKI Kabupaten Lingga Kasmiran mengatakan proyek yang dikerjakan PT Mega Abdi Sukses tersebut selesai akhir tahun 2016 yang lalu. Bakorwas LAKI yang juga anggota Internasional Force Against Corruption (IFAC) menemukan pemasangan pipa di depan kantor Bupati Lingga, Jalan Istana Robat yang hanya diletakkan begitu saja di dalam parit tapi belum juga diperbaiki.

"Hingga kini belum juga diperbaiki. Sedangkan masa pemeliharaannya sudah habis," kata Kasmiran kepada BATAMTODAY.COM, Senin (8/5/2017).

Ia juga mendapati hal serupa di di jalan Datok Bandar Simpang Kampong Mentok. Lebih kurang 10 meter pipa ditempatkan di dalam parit. Selain itu, pipanisasi yang melewati jembatan kampung Mentok hanya diikat menggunakan tali tambang.

"Kita berharap pihak berwenang dapat menanggapi hal ini, agar proyek pembangunan di Kabupaten Lingga ini memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.

"Kita inginkan perubahan, kalau seperti ini kita khawatir pembangunan di Linggaakan menjadi tradisi KKN yang sudah seharusnya di berantas," tambahnya.

Sementara itu salah satu masyarakat Daik Lingga Sabran sebelumnya pernah menyampaikan kepada media jni Kota Daik yang selalu dilanda banjir dengan pipa yang diletakkan di dalam parit dikuatirkan akan menggangu aliran air. Warga berharap pemerintah meninjau ulang proyek yang menelan anggaran cukup besar tersebut sebelum diserahterima.

Dari papan proyek yang tertera, proyek optimalisasi SPAM Kota Daik tersebut dengan konsultan perencana CV Cakrawala Nusantara dan Konsultan Pengawas CV Vistatama Multi Enginering Consultant. Kegiatan tersebut telah selesai masa waktu kerja pada penghujung Desember 2016 lalu.

Di tempat terpisah, salah seorang pengusaha pelaksana kegiatan, Acai yang dikonfirmasi BATAMTODAY.COM mengatakan, pipa yang tidak ditanam tersebut telah sesuai dengan volume galian dan volume timbunan. Acai berdalih, pipa yang tidak ditanam untuk memudahkan pekerjaan perbaikan pipa sewaktu-waktu.

"Kita kerja sesuai volume galian dan volume timbunan. Di parit memang tidak ditanam," dalih Acai.

Sementara itu, soal pipa di jembatan Kampung Mentok yang hanya diikat menggunakan tali tambang, Acai mengatakan, hal tersebut hanya sementara. Sebab akan diganti menggunakan kawat.

"Itu akan kita ganti dengan kawat. Karena masih proses pemasangan pipa oleh PDAM, kita takut bergeser," jelasnya.

Sementara informasi di lapangan, pelaksanaan kegiatan tersebut amburadul. Sejumlah pipa yang dipasang saat dilakukan ujicoba masih banyak yang bocor. Warga Kota Daik berharap pemerintah segera menindaklajuti persoalan ini.

Editor: Yudha