Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Capaian Kerja Melorot, Pengangguran di Kepri Bertambah

Sejumlah Fraks DPRD Sorot Kinerja LKPj Gubernur Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 02-05-2017 | 18:50 WIB
download.jpg Honda-Batam

Salah satu juru bicara Fraksi di DPRD Kepri saat memberikan tanggapan Fraksinya atas LKPj Gubernur Kepri (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kepri tahun 2016, mendapat sorotan tajam dari  mayoritas Fraksi di DPRD. Meski diterima, Fraksi-fraksi pada umumnya tidak puas terhadap kinerja Gubernur.

Fraksi PDIP misalnya. Fraksi mayoritas ini menilai Gubernur tidak menyampaikan secara rinci pengelolaan keuangan daerah.

"Pencapaian target yang tidak sesuai. Pendapatan daerah yang tingkat capaiannya rata-rata kurang dari 90 persen menjadi masalah serius yang harus kita soroti. Mengapa tidak terealisasi maksimal," kata Ketua Fraksi PDIP, Tawarich, di ruang rapat DPRD, Selasa (2/5/2017).

Kritikan juga datang dari Fraksi Golkar. Fraksi berlambang Pohon Beringin ini menilai, LKPj Gubernur Nurdin, belum sepenuhnya memberikan harapan baru dalam penataan kehidupan yang lebih baik lagi. Hal ini terpotret dari capaian kinerja utama yang melorot tajam.

Misalnya saja soal pengangguran. Berdasarkan. Data BPS, tingkat pengangguran terbuka melonjak tajam di tahun 2016.

"Jika di tahun 2015 pengangguran hanya 6,20 persen, maka di tahun 2016 pengangguran naik menjadi 9,03 persen," kata Ketua Fraksi Golkar, Dewi Kumalasari.

Akibatnya, angka pertumbuhan ekonomi melorot. Gubernur, sambungnya, jangan hanya berpangku tangan. Gubernur seharusnya melakukan terobosan luar biasa lewat kebijakan-kebijakan strategis di instansi internal dan eksternal, juga lintas sektoral.

Catatan lainnya juga disampaikan Fraksi Demokrat. Fraksi Demokrat menilai, seharusnya LKPj mencantumkam dasar hukum terkait APBD dan penjabarannya, sebagai dasar hukumnya.

"Dalam rapat pembahasan Pansus dengan Sekda, diakui terjadi kekurangcermatan dalam pencantuman dasar hukum LKPj. Terungkap juga bahwa penyusunan LKPj tidak melibatkan Biro Hukum sebagai fungsi seharusnya," kata Ketua Fraksi Demokrat, Hotman Hutapea.

Realisasi hasil retribusi daerah dan realisasi dana alokasi khusus yang tidak mencapai target, juga menjadi bahan pertanyaan Fraksi Hanura Plus. Fraksi yang terdiri dari Partai Hanura dan Nasdem ini meminta penjelasan kongkrit tentang realisasi pendapatan lainnya yang hanya 28,39 persen.

"Realisasi belanja langsung yaitu 85,52 persen dan realisasi belanja bantuan keuangan kepada provinsi, kabupaten dan kota hanya 38,71 persen dari pagu anggaran," sebut Ketua Fraksi Hanura, yang ditandatangani sekretarisnya, Rudi Chua.

Keberhasilan pencapaian kinerja Pemprov Kepri juga jadi sorotan Fraksi Hanura Plus. Menurut Hanura, capaian kinerja Pemprov Kepri hanya 83,13 persen dan harus ditingkatkan ke depannya.

Editor: Udin