Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Samakan Kamp Pengungsi dengan Kamp Konsentrasi, Paus Fransiskus Dikritik
Oleh : Redaksi
Senin | 24-04-2017 | 19:38 WIB
Paus-Fransiskus-400x192.gif Honda-Batam

Paus Fransiskus menyapa umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan dari jendela Istana Kepausan.(TIZIANA FABI / AFP )

BATAMTODAY.COM, Vatikan City - Sebuah organisasi Yahudi mengkritik Paus Fransiskus yang membandingkan tempat penampungan pengungsi dengan kamp konsentrasi.

Paus Fransiskus membuat perbandingan itu saat mengunjungi Basilika Roma, di mana dia bertemu sejumlah pengungsi pada Sabtu (22/4/2017).

Di sana Paus Fransiskus mengisahkan kunjungannya ke Pulau Lesbos, Yunani tempat penampungan sementara para pengungsi Timur Tengah.

Kondisi tempat penampungan pengungsian yang penuh sesak membuat Paus Fransiskus menyamakannya dengan kondisi kamp konsentrasi tempat Nazi mengumpulkan warga Yahudi.

Pernyataan Paus Fransiskus inilah yang kemudian dikritik Komite Yahudi Amerika (AJC) dan mendesak Paus Fransiskus mempertimbangkan kembali pernyataannya.

"Kondisi yang dialami para pengungsi saat ini di Eropa memang cukup sulit dan membutuhkan perhatian lebih, tetapi tempat itu bukan kamp konsentrasi," kata David Harris, ketua AJC.

Harris menambahkan, Nazi dan sekutunya mendirikan dan menggunakan kamp konsentrasi untuk memperbudak dan memusnahkan jutaan manusia selama Perang Dunia II.

"Dengan segala hormat kami mendesak Paus Fransiskus untuk mempertimbangkan pilihan kalimatnya," ujar Harris.

"Penggunaan bahasa dan fakta yang tepat sangat penting saat membuat referensi historis, terlebih jika pernyataan itu datang dari seorang tokoh dunia yang terpandang dan dihormati," lanjut dia.

Adolf Hitler membangun kamp-kamp konsentrasi di seluruh wilayah yang dikuasainya sebelum dan selama Perang Dunia II.

Kamp-kamp itu digunakan untuk menyiksa dan membunuh elemen-elemen ras yang tak diinginkan masyarakat Jerman seperti Yahudi, para penjahat, homoseksual, serta lawan-lawan politik.

Sumber: Independent
Editor: Udin