Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hari Ini dalam Sejarah, Presiden AS Mengaku Kalah dalam Perang Vietnam
Oleh : Redaksi
Senin | 24-04-2017 | 19:02 WIB
Tank-Vietnam-Utara400x192.gif Honda-Batam

Sebuah tank milik Tentara Vietnam Utara (NVA) menerobos gerbang istana kepresidenan Vietnam Selatan di Saigon pada 30 April 1975. Pasukan Vietnam Utara kemudian berhasil menguasai Saigon sekaligus mengakhiri perang Vietnam yang telah berlangsung selama 10 tahun.(AFP/Getty)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam sebuah pidato di Universitas Tulane pada 24 April 1975, Presiden Amerika Serikat, Gerald Ford, menyatakan Perang Vietnam sudah berakhir.

"Hari ini, bangsa Amerika bisa mendapatkan kembali rasa bangga yang ada sebelum Vietnam. Namun, kebanggaan itu tak bisa diraih dengan berperang kembali," ujar Presiden Ford.

Peryataan Presiden Ford ini sangat mengejutkan bagi rakyat Vietnam Selatan, yang sangat berharap bantuan Amerika Serikat di saat pasukan Vietnam Utara mengepung Saigon.

Pada Maret 1975, Vietnam Utara menggelar serangan besar-besaran untuk merebut ibu kota provinsi Ban Me Thuot di wilayah pegunungan tengah.

Pasukan Vietnam Selatan yang mempertahankan daerah itu bertempur sangat buruk dan dengan cepat digilas pasukan Vietnam Utara.

Meski dua presiden AS yaitu Richard Nixon dan Gerald Ford menjanjikan bantuan, ternyata negeri adi daya itu tak berbuat apapun.

Alhasil, Presiden Vietnam Selatan Nguyen Van Thieu memerintahkan pasukannya mundur ke selatan yang lebih mudah dipertahankan.

Apa yang direncanakan sebagai sebuah penarikan mundur taktis, tetapi dengan segera berubah menjadi kepanikan di antara seluruh tentara Vietnam Selatan.

Dalam gerak mundurnya, pasukan Vietnam Selatan sama sekali mengabaikan beberapa kota di dataran tinggi seperti Pleiku dan Kontum.

Minimnya perlawanan ini membuat Vietnam Utara terus menekan dari arah barat dan utara. Tak lama kemudian kota-kota seperti Quang Tri, Hue, dan Da Nang jatuh ke tangan pasukan komunis.

Selanjutnya pasukan Vietnam Utara melanjutkan seragan lewat pesisir dan mengalahkan pasukan Vietnam Selatan hampir di semua titik.

Di saat pasukan Vietnam Utara semakin mendekati Saigon, politbiro partai komunis di Hanoi memerintahkan Jenderal Van Tien Dung menggelar "kampanye Ho Chi Minh" yaitu serangan langsung ke Saigon.

Jenderal Dung akhirnya memerintahkan pasukannya untuk mengambil posisi menjelang pertempuran besar terakhir.

Sementara itu Divisi ke-18 Vietnam Selatan memilih Xuan Loc, 64 kilometer di sisi timur laut Saigon sebagai lokasi pertahanan.

Di tempat itu, pasukan Vietnam Selatan sukses menghancurkkan tiga  divisi pimpinan Jenderal Dung.

Namun, akibat jumlah personel yang jauh lebih sedikit, pasukan Vietnam Selatan akhirnya menyerah. Pada 21 April Xuan Loc jatuh ke tangan Vietnam Utara.

Pada 25 April, Presiden Thieu mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan ke wakil presiden Tran Van Huong lalu pergi meninggalkan Saigon.

Pada 27 April, pasukan Vietnam Utara mengepung Saigon dan mulai melakukan serangan akhir.

Dan, pada 30 April semua berakhir saat tank Vietnam Utara menerobos gerbang istana presiden di Saigon. Pasukan Vietnam Selatan menyerah dan Perang Vietnam secara resmi berakhir.

Sumber: Wikipedia
Editor: Udin