Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekspor Impor Sekarang Bisa Langsung ke Amerika Tanpa Melalui Singapura
Oleh : Redaksi
Minggu | 23-04-2017 | 18:30 WIB
Kapal CMA-CGM.jpg Honda-Batam

Kapal CMA CGM Otello raksasa bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perusahaan pelayaran asal Perancis Compagnie Maritime d"Affretement-Compagnie Generalie Maritime (CMA CGM) mendukung jaringan maritim Indonesia. Khususnya, ekspor dan Impor antara Amerika Serikat dan Indonesia tanpa melalui Singapura.

 

"CMA CGM ini akan bekerja sama menjadi partner kita. Bisa dibayangkan apabila selama ini barang kita tidak langsung ke Amerika. Sekarang itu langsung," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, Minggu (23/4/2017).

Budi merasa bangga kapal dengan muatan lebih dari 8.500 TEUs dapat bersandar di Indonesia. Dengan itu, Pelabuhan Tanjung Priok khususnya, dapat bersaing dengan negara lain. "Insyaallah kerjasama ini memberikan suatu efisiensi dan kemajuan," ujar dia.

Senior Vice President CMA CGM Asia Indonesia Jean-Yves Duval mengatakan pihaknya telah hadir di Indonesia sejak 1995. Khusus rute langsung Indonesia (Tanjung Priok)-Amerika (Los Angeles dan Oakland), pihaknya menyediakan 17 kapal raksasa.

"CMA CGM Otello (yang bersandar saat ini) merupakan salah satu total 17 rangkaian kapal yang tergabung dalam layanan service bernama Java Sea Express (JAX). Rute ini digunakan pula oleh APL (anak perusahaan CMA CGM) dengan nama lain Pendulum Loop 1 (PE1)," ujar dia.

Jean-Yves Duval menambahkan rute layanan ini mengubah peta pelayaran maritim Indonesia menjadi lebih efisien. Melalui koneksi jalur pelayaran panjang serta langsung dari Indonesia ke pasar Amerika Serikat.

Efisiensi biaya
Pada kesempatann itu, Menhub Budi Karya Sumadi merasa gembira kapal raksasa resmi bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Budi meyakini kapal itu berdampak pada efisiensi biaya dan waktu pengiriman logistik."Dari segi harga diharapkan ada suatu potongan 20 hingga 30 persen," kata Budi.

Menurut Budi, Indonesia tidak hanya mampu membangun infrastruktur. Negeri ini juga mampu menghadirkan dampak positif yang signifikan dari infrastruktur yang dibangun. "Dari segi waktu akan ada efisiensi kurang lebih 10 hari," ujar Budi.

Dalam kesempatan ini, Budi meresmikan penyambutan kedatangan kapal raksasa di Tanjung Priok. Kapal itu bernama CMA CGM Otello milik Perancis yang berkapasitas 8.238 TEUs.

Kapal ini memiliki rute Jakarta-Los Angeles. Setiap pekan akan ada kapal raksasa sejenis yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok.

Budi sempat menaiki dan masuk ke dalam kapal tersebut. Kapal itu memiliki panjang 334,07 meter, lebar 42,8 meter dan beratnya 101.810 ton.

"Harapannya kita selalu meningkatkan, baik harga, kemudahan dan segala hal untuk daya saing pelabuhan Tanjung Priok," ujar dia.

Direktur Utama PT Pelindo II/IPC Elvyn G Masassya mengatakan kedatangan kapal raksasa ini awal dari kebangkitan pelabuhan Indonesia. Elvyn meyakini dengan itu Pelabuhan Tanjung Priok dapat bersaing dengan pelabuhan di negara tetangga. Khususnya Asia Tenggara.

"Sebagai transshipment port, Tanjung Priok sudah bisa melayani kapal raksasa yang kapasitasnya di atas 8.500 TEUs yang akan terus meningkat sampai 14 ribu TEUs," ujar dia.

Sumber: Metrotvnews

Editor: Surya