Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Hipnotis Siswa SD di Pelita

Ada Kesamaan dengan Pelaku di Tanjung Piayu
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 27-10-2011 | 16:29 WIB
hipnotis-ilustrasi-_110826092642-481.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Wanita muda berparas cantik, berkulit putih, sedikit gemuk,rambut sebahu dan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hijau itu adalah ciri-ciri pelaku hipnotis di SDN 008 Pelita. Dari ciri-ciri tersebut, ada kesamaan pelaku dengan pelaku hipnotis yang sebelumnya sering beraksi di Tanjung Piayu dan telah memakan korban sebanyak enam siswa SD sekitar sebulan yang lalu.

"Dari ciri-ciri yang disampaikan saksi, ada kesamaan dengan pelaku yang biasa beraksi di daerah Tanjung Piayu," kata Suparjo, salah satu guru di SDN 008 kepada batamtoday di lokasi kejadian, Kamis (27/10/2011).

Guru yang mengajar siswa kelas enam ini selalu mengikuti pemberitaan di media massa dan elektronik terkait kasus hipnotis di Tanjung Piayu, Sei Beduk yang memakan korban sekitar sebulan yang lalu. Pelaku yang dalam pemberitaan itu ada kesamaan dengan pelaku di sekolah tempatnya mengajar selama ini. 

Suparjo menambahkan, berdasarkan keterangan saksi mata yang melihat itu mengatakan kedua korban telah diikuti pelaku sejak dari luar pagar sekolah. Namun saksi tidak merasa curiga, sebab dikira adalah orang tua ataupun pihak keluarga yang mengantarkan korban ke sekolah.

Saksi mata yang melihat adalah Umar (12), siswa kelas V, dia melihat pelaku dengan perilaku yang baik dan sopan membawa kedua korban ke ruang kelas. Sesampai di dalam pelaku memberikan air minum kepada kedua korban dari kemasan kantong plastik. Tetapi ada keanehan di sana, sebab pelaku sempat mengusapkan air ke wajah korban dengan menggunakan tangan.

"Saya lihat ibu itu memberi air minum dan lalu mengusapnya ke wajah korban, tapi saya tidak curiga waktu itu," kata Umar kepada batamtoday.

Tetapi betapa terkejutnya Umar ketika seisi sekolah heboh dengan teriakan histeris kedua korban begitu mengetahui telah korban hipnotis. Lantas dia memberitahukan kepada pihak sekolah, mendapatkan laporan itu lantas mencoba mengejar pelaku dan hasilnya sia-sia sebab pelaku telah kabur entah kemana.

Sebelumnya di sekolah yang berada di kawasan Pelita VII ini pernah mengalami kasus kriminal, tepatnya setahun yang lalu dimana salah satu korban siswa kelas I dijambret pria tak dikenal di toilet sekolah. Pelaku berhasil membawa kabur kalung emas milik korban.

Bahkan pihak sekolah juga pernah menghimbau kepada orang tua siswa agar anak mereka tidak diberikan memakai perhiasan yang berlebihan. Tetapi masih ada juga siswa yang memakainya, begitu juga dengan pemakaian handphone di sekolah.