Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemda dan Polisi Gelar Rapat Bahas Fenomena Kemunculan Ular Piton di Mamuju
Oleh : Redaksi
Sabtu | 08-04-2017 | 19:50 WIB
Akbar-25-Tahun,-petani-sawit-yg-tewas-ditelan-ular-piton.gif Honda-Batam

Akbar (25 Tahun), Seorang Petani Asal Dusun Pangerang Desa Salubiro Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat Tewas setelah dililit dan ditelan ular piton sepanjang lebih dari empat meter, Senin malam (27/3).(Sumber foto: Bangka pos)

BATAMTODAY.COM, Mamuju - Ular piton yang bermunculan di berbagai lokasi di Mamuju dan daerah lain di Sulawesi Barat membuat pemerintah dan aparat kepolisian membahas tata cara penanggulangannya, Sabtu (8/4/2017).

Pertemuan pihak Polres Mamuju dengan Pemda Mamuju 7 April kemarin juga membahas tips aman menghadapi kemunculan ular piton hingga menyediakan contact person bagi warga yang menemukan ular piton agar tidak membahayakan keselamatan warga.

Sebelumnya, Akbar Ramli, petani sawit asal Desa Salubiru, Mamuju Tengah tewas setelah ditelan ular piton sepanjang tujuh meter di kebun miliknya.

Rapat pertemuan digelar di Kantor Camat Mamuju dan dihadiri sejumlah perwakilan kepolisian dan aparat pemerintah daerah di Mamuju.

Dalam pertemuan yang dihadiri Kasat Binmas AKP Iswan Mulyanto dan Camat Mamuju Arifuddin tersebut juga membahas sejumlah tips aman untuk menghindari ular piton agar tidak memangsa ternak maupun manusia.

Dalam rapat koordinasi disepakati bahwa Polres Mamuju dan dari Pihak Pemerintah Kecamatan Mamuju akan membuat imbauan dan pengumuman dalam bentuk selebaran dan spanduk yang akan disebar kepada masyarakat Mamuju dan Mateng akan bahaya dan cara menghadapi ular piton.

Salah satunya, warga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biak berbagai penyakit dan binatang buas, termasuk ular piton.

Warga juga diingatkan agar mereka yang dililit ular piton sebisa mungkin tidak sampai melilit kedua kaki dan melilit atau atau mencekik leher. Jika ular piton muncul di dalam ruangan sebaiknya dikurung dan segera menyemprotkan wewangian yang menyengat agar piton bisa pingsan dan tidak memangsa ternak dan manusia.

Tips lainnya, warga diharap jangan panik dan bereaksi berlebihan saat bertemu ular piton, karena binatang ini bisa lebih agresif jika hidupnya merasa terancam.

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Mashura menjelaskan, pertemuan antara pihak kepolisian dan aparat pemerintah tersebut adalah respons terhadap kian maraknya ular piton yang bermunculan di Mamuju dan berbagai lokasi lain di Sulawesi Barat.

Pertemuan tersebut membahas berbagai upaya atau tips apa yang harus dilakukan jika ular piton muncul di sekitar kita.

“Dalam rapat koordinasi tersebut di bahas tentang cara mengantisipasi munculnya ular piton dan cara bertindak bila bertemu ular piton,” jelas Mashura.

Warga yang tidak bisa menangani ular piton yang muncul, disarankan agar menghubungi petugas untuk mencari orang yang bisa menangani atau menjinakkan ular piton.

Sumber: CNN
Editor: Udin