Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hina Hakim Garis, FIFA Hukum Messi Dilarang Main Empat Laga
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-03-2017 | 08:12 WIB
messidihukum.jpg Honda-Batam

Saat Messi beradu mulut dengan hakim garis. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Swiss - Kapten tim nasional (Timnas) Argentina, Lionel Messi, resmi mendapatkan hukuman dari FIFA, yaitu larangan bertanding di empat laga sekaligus denda berupa uang. Hal tersebut terkait hinaan Messi kepada hakim garis saat Albiceleste menghadapi Chili.

 

Sebelumnya, Messi terlihat kesal kepada hakim garis, Marcelo Van Gasse saat menghadapi Chili. Ia kesal karena ketika dilanggar tapi tak digubris oleh hakim garis.

Ia kemudian terlihat berteriak kepada hakim garis dan puncaknya di akhir laga ia mengucapkan kata-kata kasar kepada Van Gasse dan menolak berjabat tangan. Awalnya kejadian tersebut sebenarnya luput dari perhatian karena wasit Sandro Ricci tidak menulis mencatat tindakan Messi tersebut dalam laporan pertandingan.

Tapi, FIFA bertindak setelah melihat rekaman video pertandingan tersebut dan meminta kepada Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) untuk menindaklanjuti hal tersebut. Akhirnya telah diputuskan jika FIFA menjatuhi hukuman larangan bertanding selama empat laga kepada Messi dan denda uang sejumlah 135 juta rupiah.

“Lionel Messi terbukti bersalah dan melanggar pasal 57 FIFA karena menghina wasit. Messi akan mendapatkan hukuman empat pertandingan resmi dan denda sebesar 135 juta rupiah. Hukuman ini berlaku saat Argentina menghadapi Bolivia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018,” tulis pernyataan FIFA dilansir Soccerway.

“Kemudian sisa sanksi akan berlaku saat Argentina menghadapi sisa laga kualifikasi. Keputusan ini sejalan dengan Komite Disiplin FIFA dalam kasus serupa. Pemain serta AFA telah diberitahu mengenai keputusan ini”.

Dengan hukuman tersebut, Messi tak bisa membela Argentina saat menghadapi Bolivia, Venezuela, dan Peru. Messi baru kembali bisa membela tim Tango di laga terakhir kualifikasi saat Argentina menghadapi Ekuador pada Oktober mendatang.

Sumber: Sportsatu
Editor: Dardani