Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Gandeng Jepang Garap Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya
Oleh : Redaksi
Senin | 27-03-2017 | 10:02 WIB
Luhutpanajaitan1.gif Honda-Batam

Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Dok Batamtoday.com)

 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan sinyal kuat Jepang akan menjadi mitra Indonesia dalam mengerjakan proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya.

 

Luhut mengungkapkan para ahli dari perkeretaapian Jepang akan terlibat dalam pra studi kelayakan (feasibility studi/FS) proyek yang akan dimulai pada awal Mei mendatang hingga November.

Pra FS akan dikoordinasikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan melibatkan juga Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan serta PT KAI (Persero).

Dengan adanya keterlibatan Jepang, pemerintah berharap pra studi bisa langsung dilanjutkan dengan pembahasan mengenai besaran belanja modal (capital expenditure/capex) dan skema pembiayaan proyek.

"Sudah dari itu [Jepang] saja, biar cepat," kata Luhut di kantornya, pekan lalu.

Diperkirakan Luhut, proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya akan menghabiskan dana sekitar Rp30 triliun.

Luhut berharap, pada akhir Juli 2017, pemerintah sudah mendapatkan keputusan akhir soal pelaksanaan proyek berdasarkan pra FS.

"Kami berharap awal 2018 sudah mulai pekerjaan fisik," ujarnya.

Luhut mengungkapkan, kecepatan rata-rata dari kereta semicepat Jakarta-Surabaya adalah 160 kilometer (km) per jam dengan kecepatan maksimum 200 km per jam.

Artinya, jarak tempuh rute sepanjang 720 kilometer antara dua kota tersebut adalah lima hingga lima setengah jam atau tak sampai separuh dari jarak tempuh kereta reguler saat ini, 11 jam.

"Hampir beberapa ratus perlintasan kereta api itu dihilangkan untuk bisa menjaga kecepatan itu [rata-rata 160 km per jam]," ujarnya.

Terkait sumber daya kereta, pemerintah akan menunggu hasil pra FS untuk menentukan apakah akan menggunakan tenaga diesel atau tenaga listrik.

Sumber:CNNIndonesia
Editor:Gokli