Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akibat Pembalakan Liar

Hutan Lindung Sungai Pulai Bintan Nyaris Tinggal Cerita
Oleh : CR-13
Jum'at | 17-03-2017 | 10:10 WIB
hutan-01.gif Honda-Batam

Warga di Bintan garap hutan lindung tanpa memperdulikan kelangsungan ekosistem. (Foto: Syajarul)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pembabatan hutan lindung semakin marak di Bintan, hutan yang dulunya hijau dan rimbun kini gundul bahkan nyaris tidak tersisa lagi.

 

Seperti yang terjadi di hutan lindung Sungai Pulai, Tirtamadu, Kelurahan Gunung, Kecamatan Bintan Timur (Bintim). Tepat di belakang plang bertulisankan Hutan Lindung, warga secara terang-terangan melakukan penggarapan.

Lurah Gunung Lengkuas, Ivan Golar Riady mengatakan hutan tersebut sudah gundul, dan kini banyak dimanfaatkan orang tidak dikenal untuk berkebun dan membangun rumah.

"Memang hutan tersebut, sudah digunduli, kita sudah pernah menegur namun tidak digubris oleh mereka," kata Ivan kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (16/3/2017).

Melihat kondisi itu, kata Ivan pihaknya menyerahkan pemasalahan ini ke Polisi Kehutanan (Polhut). Sebab, semua sudah ada tugas dan porsinyan masing-masing untuk mengatasinya.

"Untuk msalah ini sudah saya serahkan ke Polhut. Untuk keterangan lebih jelas coba langsung konfirmasi kesana," ujar Ivan.

Di tempat terpisah Kapolres Bintan, AKBP Febrianto Guntur Sunoto mengatakan pihaknya akan menindak tegas pelaku yang sengaja merusak hutan dengan melakukan kegiatan pembalakan liar. Selain merusak ekosistem hutan, bagi para pelaku juga akan diproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kita akan tindak tegas pelaku pengerusakan hutan secara liar, dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Guntur, Kamis (16/3/2017)

Guntur mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembalakan hutan secara liar. Selain merusak hutan, akan beradapan langsung dengan hukum, karena pihaknya tidak segan-segan untuk memproses.

"Saya minta kesadan masyarakat, menghentikan aktifias pembalakan hutan, mari sama-sama kita jaga hutan agar alam ini tidak rusak," harap Guntur.

Editor: Gokli