Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Pesiar Inggris Tabrak Terumbu Karang di Raja Ampat
Oleh : Redaksi
Minggu | 12-03-2017 | 19:00 WIB
tabrak-terumbu-karang.jpg Honda-Batam

Kapal Pesiar Caledonian Sky menabrak terumbu karang yang dilindungi di kawasan Raja Ampat pada Sabtu, 4 Maret 2017 lalu

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Salah satu area utama terumbu karang di Raja Ampat, Papua mengalami kerusakan yang parah pada pekan lalu akibat ditabrak oleh Kapal Pesiar Caledonian Sky. Kapal yang memiliki panjang 90 meter itu kandas di saat air sedang surut usai melakukan aktivitas pemantauan burung di Pulau Waigeo pada Sabtu (4/3/2017) lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi dari tim resmi menyebut kapal yang dimiliki oleh operator Noble Caledonia itu terjebak akibat air yang tengah surut. Padahal, kapal tersebut telah dilengkapi dengan alat pemantau radar dan GPS.

Menurut Kepala Pusat Penelitian untuk Sumber Daya Laut Pasifik di Universitas Papua, Ricardo Tapilatu, situasi itu diperparah ketika kapal tunda dibiarkan mendekati kapal untuk membuat kapal bisa menjauhi area terumbu karang.

Ganti rugi yang disarankan yakni sebesar US$800 - US$1.200 atau setara Rp 11 juta - 17 juta per meter persegi. Sementara, total ganti rugi yang harus diberikan kira-kira sebesar US$1,28 juta - US$1,92 juta atau setara Rp 26 miliar.

“Jika pemilik kapal tidak setuju dengan klaim itu, maka pemerintah kemungkinan besar akan membawa kasus ini hingga ke ranah pengadilan,” katanya.

Tetapi jika antara pemerintah dan perusahaan mencapai sebuah kesepakatan, maka membutuhkan waktu satu tahun bagi pemerintah daerah menerima dana tersebut.

Sementara, Kementerian Lingkungan Hidup akan memberangkatkan tim dari Papua menuju ke lokasi pada Minggu esok untuk memverifikasi dan mengumpulkan data.

“Kami sudah berkoordinasi dengan personel dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum untuk menyiapkan proses tuntutan ganti ruginya. Kami juga akan rapat untuk menyiapkan pakar dan menghitung total ganti rugi yang tepat,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Karliansyah dalam laporannya kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dalam keterangannya, Sabtu (113/2017).

Sementara, juru bicara perusahaan Noble Caledonia mengatakan pihaknya akan berkomitmen dalam perlindungan terhadap lingkungan.

“Itu sebabnya mengapa kami mendukung proses penyelidikan ini. Kami akan mengambil hikmah dari kejadian ini untuk dimasukan ke dalam prosedur operasional,” ujar juru bicara tersebut.

Peristiwa yang dialami oleh Caledonian Sky disebut oleh jubir itu sebagai peristiwa yang sangat disayangkan. Ketika peristiwa itu terjadi, mereka tengah berlayar di area terpencil di Pulau Kri.

“Berdasarkan hasil inspeksi, tidak ada kerusakan di bagian lambung. Kapal berhasil kembali berlayar ketika air pasang walaupun ada sedikit perubahan jadwal dari yang telah direncanakan sebelumnya,” kata dia.

Kapal itu mengangkut 102 penumpang dan 79 kru. Mereka semua selamat dan tidak perlu dievakuasi akibat kejadian tersebut. Kapal tersebut tengah dalam perjalanan selama 16 malam dari Papua Nugini menuju ke Filipina.

Editor: Surya