Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kecanduan Game Online, Remaja di Seibeduk Rentan Berbuat Kriminal
Oleh : Gokli/Dodo
Kamis | 20-10-2011 | 11:04 WIB
game-online.gif Honda-Batam

Salah satu arena game online di Seibeduk. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Maraknya aksi pencurian dan pembobolan rumah di daerah Seibeduk yang kerap kali dilakukan pemuda tanggung beberapa diantaranya didasari karena membutuhkan uang akibat kecanduan bermain game online.

 

Berdasarkan data yang dihimpun batamtoday di daerah Seibeduk ini dari beberapa kasus pencurian yang dilakukan pemuda tanggung, hampir semua beralasan untuk biaya bermain game online.

Dalam sebulan terakhir ini, ada tiga kasus pencurian yang di lakukan pemuda tanggung bahkan masih dibawah umur seperti pembobolan rumah, pencurian lele, dan yang terahir pencurian DVD Player.

Ketiga kasus ini berdasarkan pengakuan pelaku, uang dari hasil curiannya itu akan dipergunakan buat bermain game online.

Sartono, salah seorang warga Seibeduk menanggapi kasus ini bukan semata-mata kesalahan pemilik game online, namun hal ini juga merupakan kesalahan orang tua yang kurang memberikan perhatian terhadap perkembangan anak.

"Harusnya orang tua lebih aktif mengontrol perkembangan anaknya,"ungkap Sartono saat ditemui batamtoday, Kamis (20/10/2011).

Beda dengan pendapat Sartono, Sri Wulan yang justru menyalahkan penyedia layanan game online. Menurut dia kalau game online itu tidak ada, kemungkinan besar kenakalan remaja di daerah Seibeduk bisa terkontrol dan tidak seperti sekarang ini kenakalan remaja ini sudah berujung dengan tindak kriminal.

"Kalau penyedia game online ini tidak ada, remaja disi akan lebih mudah diawasi, paling tidak penyedia game online ini harus memperhatikan pengunjungnya. Kalau masih anak-anak, kan bisa aja dilarang," katanya dengan nada kesal terhadap perilaku remaja yang semakin nakal tersebut.

Dia juga mengharapkan agar pemerintah dapat turun tangan untuk menertibkan para usaha game online diantaranya dengan mewajibkan aturan melarang anak-anak di bawah umur yang masih sekolah ataupun berseragam sekolah bermain di arena itu.