Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemendikbud Rintis Pembentukan SMK Film
Oleh : Redaksi
Selasa | 07-03-2017 | 09:38 WIB
ilustrasi-101.gif Honda-Batam

Ilustrasi.(mediakasvatus.fi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah merintis pembentukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Film, guna memperkuat perfilman Indonesia.

 

"Dengan banyaknya pelaku dan insan perfilman maka akan semakin besar. Oleh karenanya kami memastikan tersedianya tenaga terampil yang membantu memperkuat perfilman," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dalam sebuat pernyataan saat konferensi pers Hari Film Nasional di Kemendikbud, dikutip CCNIndonesia, Senin (6/3/2017)

Muhadjir mengatakan keberadaan SMK Film ini agar dapat mendukung keinginan kebangkitan perfilman yang sesuai dengan corak budaya Indonesia.

Menurut Muhadjir, Kemendikbud pun hendak melakukan pengayaan literasi tentang film untuk menyadarkan dan menumbuhkan rasa cinta pada karya bangsa.

"Masyarakat akan terhibur itu bila sudah mencintai, untuk mencintai itu perlu pemahaman, pendidikan, ini yang menjadi tugas besar dan berat. Tidak mungkin buat film bagus tapi enggak ada yang nonton, begitu sebaliknya," tuturnya.

"Makanya dua-duanya harus ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitas, juga animo masyarakat," imbuh Muhadjir.

Namun menurut Muhadjir, pihak Kemendikbud akan berfokus memperkaya pengetahuan untuk masyarakat pelosok, baik secara umum maupun spesifik terkait perfilman. "Maestro film diharapkan turun ke sekolah-sekolah untuk menyebarkan ilmu," titah Muhadjir.

Tidak hanya merintis adanya pendidikan film, Muhadjir pun menjanjikan anggaran untuk film akan bertambah dua kali lipat dari sebelumnya.

"Saya berkomitmen mulai tahun ini anggaran film naik dua kali lipat, dan tahun yang akan datang saya janji akan perhatikan dana untuk perkembangan film," ucapnya.

Anggaran untuk perfilman diketahui pada 2016 berkisar pada angka Rp50 miliar dan tahun ini akan ditingkatkan menjadi sekitar Rp90 miliar.

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricki Pesik turut menyampaikan rencananya terkait keterlibatan Bekraf pada Hari Film Nasional demi menunjang perkembangan film di Indonesia.

"Berkolaborasi dengan Kemendikbud, saling dukung mendukung, ini momen besar untuk menjawab tantangan dua platform bahwa film sebagai kebudayaan dan industri kreatif kontemporer," ujarnya mengawali.

Dia menyatakan, bahwa Bekraf hendak menghadirkan ruang tonton publik di daerah yang belum terjangkau layar.

"Sebelumnya sempat di Karimata dan Kalimantan Utara, tahun ini menyelaraskan tema HFN [Merayakan Keberagaman Indonesia], akan dibangun di Sabang dan Merauke," kata Ricki.

Sumber:CNNIndonesia
Editor:Gokli