Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Tolak Tambang Pasir Ilegal di Belakang MIS Kawal
Oleh : CR13
Senin | 27-02-2017 | 16:38 WIB
tambang-pasir-ilegal.gif Honda-Batam

Lahan yang diwacanakan untuk aktivitas penambangan pasir ilegal di Kelurahan Kawal, Bintan (Foto: CR13)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Beredar kabar akan dibukanya aktivitas tambang pasir tidak memiliki izin alias ilegal, tepat di belakang Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kawal, Kecamatan Gunungkijang, membuat warga resah. Pasalnya lokasi tersebut sangat dekat dengan pemukiman warga.

Kepala Sekolah MIS, Izum, kepada BATAMTODAY.COM mengaku, dirinya baru mengetahui wacana tersebut setelah RT 02, Ros, meminta tanda tangan kepada dirinya tentang penolakan aktivitas tambang pasir yang merugikan banyak pihak tersebut.

"Jujur saya baru mengetahui hal ini dari ibu RT, dia sempat meminta tanda tangan kepada saya terkait tidak setujunya aktivitas penambangan tersebut," ungkap Izum saat ditemui diruangan kerjanya, Sekolah MIS, Senin (27/2/2017).

Menanggapi isu wacana dibukanya tambang pasir ilegal itu, Izum sangat tidak menyetujuinya. Pasalnya jika terjadi aktivitas penambangan di belakang sekolah tempat dia mengajar, hal tersebut bisa memperburuk proses ngajar-mengajar. Selain itu masyarakat juga tidak ada yang setuju.

"Jika tetap dibuka, pasti mengganggu aktivitas belajar, apalagi suara mesin sedot itu sangat bising, ditambah lagi lori dengan muatan pasir lalu-lalang. Bisa-bisa pagar kita pada rusak," kata Izam.

Sementara itu, M Sinurat, penjaga lahan, kepada BATAMTODAY.COM membatah akan adanya wacana penambangan pasir ilegal di lahan yang saat ini dia jaga.

"Gak ada la mau dibuka tambang pasir di sini, ini saya hanya disuruh bersihkan dan nantinya ditanami tumbuhan, seperti pohan pisang dan lain-lain," pungkas dia.

Menurutnya, jika di lahan yang ia jaga dibuka tambang pasir, tidak mungkin saat ini ditanami pohon-pohon pisang, selain itu dia juga beranggapan, jika dibuka tambang pasir tentu berdampak tidak baik terhadap masyarakat. Sebab lokasi yang diwacanakan tersebut sangat dekat dengan pemukiman warga.

"Tidak mungkin mau dibuka tambang pasir, soalnya lahan ini saya tanam pohon pisang," timpal dia.

Pantaun BATAMTODAY.COM, di lapangan lahan yang diwacanaka akan dibuat penambangan pasir itu, sudah ditanami pohon pisang. Namun di belakang tampak dua masin penyedot pasir serta pipa paralon 5 inci sudah nenimpuk di rawa.

Editor: Udin