Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Baru Seminggu di Batam

Polisi Masih Tunggu Hasil Otopsi Jenazah Umi Kalsum
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 21-02-2017 | 17:50 WIB
gantung-diri-baloi1.jpg Honda-Batam

Umi Kalsum ditemukan tergantung di hutan Baloi Kolam. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Otopsi terhadap jenazah Umi Kalsum (26), yang ditemukan tewas dalam posisi tergantung di hutan Baloi Kolam, seberang Indomobil, telah dilakukan dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. 

Namun untuk hasilnya, pihak kepolisian masih menunggu keterangan dari dokter Forensik Polda Kepri. Hal itu dikatakan Kapolsek Batam Kota, Kompol Arwin, Selasa (21/2/2017).

Dijelaskan, proses otopsi, dilakukan sejak Senin (20/2/2017) sore hingga Selasa dini hari. Ia sendiri, juga berada di rumah sakit bersama keluarga Umi untuk menunggu otopsi selesai dilakukan.

"Otopsi dilakukan sejak kemarin sore sampai dini hari tadi. Namun hasilnya belum kita dapat secara resmi dari dokter," ungkap Arwin, Selasa sore.

Baca: Ungkap Kematian Umi Kalsum, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Dilanjutkan, pada saat mayat Umi ditemukan, polisi juga menemukan barang-barang lainnya di atas rerumputan tidak jauh dari lokasi Umi tergantung. Kuat dugaan, barang-barang tersebut milik seorang pria yang kenal dengan Umi.

Namun, pihak kepolisian masih belum dapat memastikan penyebab kematiannya, dikarenakan hasil otopsi belum keluar. "Kita tidak bisa hanya menduga-duga. Nanti begitu hasil otopsi keluar, baru bisa ditentukan langkah selanjutnya. Yang jelas, polisi terus melakukan penyelidikan," tegasnya.

Selain itu, jenazah Umi direncakan akan dibawa oleh keluarga ke kampung halamannya, di Sumatera Utara. Dari keterangan yang didapat polisi, Umi baru satu minggu berada di Batam.

"Saat kita hubungi keluarganya, mereka mengatakan kalau yang bersangkutan baru satu minggu berada di Batam dengan niat mencari pekerjaan. Keluarganya sudah berada di sini, karena langsung terbang setelah kita hubungi. Rencana jenazahnya akan dimakamkan di kampung halaman," terang Arwin.

Editor: Udin