Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Cara Perawatan Mudah Turbocharge Kendaraan
Oleh : Redaksi
Senin | 13-02-2017 | 11:50 WIB
mesin-mobil-ilustrasi1.gif Honda-Batam

Iluistrasi mesin mobil. (Foto: CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Batam - Turbocharge merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan roda empat, baik itu besar maupun kecil. Namun, bagi pengemudi, terutama kendaraan besar seperti truk, tidak jarang mengetahui cara mudah merawat komponen tersebut.

 

Ternyata dengan melakukan kebiasaan tidak memberi nafas saat mesin pertama hidup, atau sebelum dimatikan akan berdampak kepada kerusakan di turbocharge

"Mudah, idealnya ialah membiarkan satu sampai dua menit tanpa digas, saat pertama dinyalakan," kata Technical Training Tata Motor Distribusi Indonesia (TMDI), Mohamad Arief Budiman.

Tidak hanya saat mesin pertama menyala, ketika mematikannya-pun demikian. Kata dia, pengemudi sangat tidak dianjurkan memainkan gas sebelum mematikan mesin kontak, karena akan berakibat aliran oli berhenti secara mendadak.

"Rpm turbo 10 kali lipat dari rpm mesin. Turbo bisa sampai 100 ribu. Kalau lagi digas, terus dimatikan, nah olinya berhenti. Kebayang dong," ucapnya.

Selain itu ia menekankan, agar pengguna kendaraan dapat melakukan penggantian oli mesin secara berkala atau teratur. Tujuannya selain melumasi mesin, juga untuk pelumas turbocharge.

Begitu juga dengan saluran udara, menurut dia, bagian tersebut juga harus diperhatikan untuk menjaga usia pada turbocharge. Tidak berbeda dengan oli mesin, kebersihan akan saluran udara wajib diperhatikan secara berkala.

"Karena kalau saringan udara tidak dibersihkan atau tidak banyak kotoran bisa masuk. Setelahnya akan masuk ke poros, atau as turbo. Nah itu bisa merusak poros turbo," kata dia.

Otomatis, jika sudah dipenuhi kotoran, poros turbo akan menjadi lecet pada sisinya yang berakibat kebocoran oli.

"As turbo itu kan ada silnya, ketika porosnya itu lecet, tergores otomatis oli bocor. Oli memang tidak akan kelihatan dari luar bocor, karena akan masuk ke mesin dan dibakar di mesin," ujar Arief.

Dengan begitu, lanjutnya, oli akan terus berkurang tanpa disadari.Padahal, dengan penggunaan kendaraan secara terus menerus dengan kondisi oli yang kian menipis akan menambah suhu mesin.

"Tapi kalau dilihat dari luar mesin tidak ada kebocoran gitu, karena di dalam turbo. Efeknya adalah oli berkurang terus menerus, mesin panas, lama-lama ngejem, breakdown dan jebol mesinnya," katanya.

Memang, ia mengakui, bahwa kerusakan turbocharge tidak hanya akan menurunkan performa kendaraan, melainkan juga kebocoran oli. Apalagi kerusakan pada turbocharge tidak dapat dilihat secara kasat mata.

"Kebocoran turbo itu tidak bisa dideteksi. Harus dibuka, baru keliatan. Lama-lama olinya habis belom waktunya ganti, mesinnya keburu rusak. Pokoknya harus langsam satu menit, tidak bisa ditawar," kata Arief.

Arief menambahkan, cara tersebut tidak hanya wajib diterapkan kepada mobil besar, melainkan juga untuk kendaraan lain yang di dalamnya terdapat tubocharge.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha